
Jangan Kaget Harga Solar Makin Mahal, Ini Biang Keroknya..

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk mengerek harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar Non Subsidi di dalam negeri. Kenaikan harga Solar itu dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan ada beberapa hal yang melatarbelakangi perusahaan akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga Solar Non Subsidi. Salah satunya lantaran permintaan bahan bakar diesel global yang semakin tinggi.
"Penyesuaian harga Dex Series (Dexlite dan Pertamina Dex) disebabkan oleh tingginya permintaan bahan bakar diesel di dunia sebagai salah satu subtitusi bahan bakar gas," ujar Irto kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/11/2022).
Adapun untuk harga BBM Solar Non Subsidi di wilayah DKI Jakarta seperti Dexlite naik dari yang sebelumnya Rp 17.800 per liter menjadi Rp 18.000. Sementara, Pertamina Dex naik dari yang sebelumnya Rp 18.100 per liter Rp menjadi 18.550 per liter.
Faktor lainnya adalah MOPS (Mean of Plats Singapore) Kerosene sebagai acuan harga diesel pada periode 25 September hingga 24 Oktober berada di level yang cukup tinggi. Setidaknya dalam periode tersebut harganya berada di kisaran US$ 130 per barel.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman sebelumnya menjelaskan harga BBM Non Subsidi sejatinya ditentukan oleh badan usaha masing masing. Terutama dengan mengikuti formula yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kalau harga minyak mentah atau mops naik, harga akan disesuaikan, demikian juga jika turun, akan diturunkan,"ujar Saleh kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/11/2022).
Saleh berharap dengan adanya kenaikan Solar Non Subsidi tersebut tidak lantas membuat pengguna bermigrasi dari Solar Non Subsidi ke Solar Subsidi. Mengingat disparitas antara keduanya cukup jauh, Solar Subsidi saat ini di banderol hanya di harga Rp 6.800 per liter.
"Potensi migrasi kita harapkan tidak terjadi karena tumbuhnya kesadaran masya untuk konsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan. Kami terus meningkatkan pengawasan bekerjasama dengan APH dan Pemda untuk meminimalisir dan mencegah penyalahgunaan BBM subsidi," tutup dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Krisis Solar! Harga Bisa Makin Mahal