Rombak 638 Pejabat, Sri Mulyani: Ini Bukan Masa Normal!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 01/11/2022 17:45 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Anisa Sopiah)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di masa pengelolaan perekonomian Indonesia yang tidak mudah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merombak 638 jajaran di lingkungan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Hari ini Kemenkeu melantik 638 pejabat (di lingkungan Kemenkeu), jelas Sri Mulyani saat memberikan sambutan saat pelantikan di Aula Mezzanine Kemenkeu, Selasa (1/11/2022).


Sri Mulyani bilang, perombakan jajaran di Kemenkeu ini merupakan upaya berkala penyegaran dan revitalisasi seluruh unit di Kemenkeu, dengan harapan bisa meningkatkan integritas, dan siap berkolaborasi agar sigap menghadapi tantangan dan mengawal pemulihan.

Sri Mulyani juga tidak bosan menekankan kepada jajarannya bahwa kondisi perekonomian global saat ini menghadapi tantangan dan mengawal pemulihan.

Seluruh negara, tak terkecuali Indonesia kata Sri Mulyani semuanya kondisi perekonomian global menghadapi tantangan yang kompleks dan berat, mendapat tekanan operasi militer dan keamanan yang berasal dari perang Rusia dan Ukraina.

Di tambah volatilitas dari komoditas dan langkah-langkah kebijakan extra ordinary atau kebijakan luar biasa negara-negara maju, seperti pengetatan kebijakan moneter bank sentral memiliki dampak spillover atau rembesan ke perekonomian di tanah air yang sangat signifikan.

"Kemenkeu diharapkan merespon dan menghadapi tantangan dengan sigap. Ini bukan masa yang normal," kata Sri Mulyani bertitah.

"Saya berharap jajaran Kementerian Keuangan bisa mendedikasikan dirinya di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya beyond normal function," kata Sri Mulyani lagi.




Sri Mulyani merinci, 638 posisi yang dilantik pada hari ini tersebut terdiri dari mutasi dalam jabatan pimpinan tinggi madya atau setara Eselon I yang sebanyak 3 orang.

Tiga pejabat Eselon I yang dilantik Sri Mulyani hari ini yakni Astera Primanto Bhakti, sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan dari posisi sebelumnya adalah Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan. Astera menggantikan Hadiyanto yang sudah memasuki masa pensiun.

Kedua adalah Luky Alfirman, sebagai Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dari posisi sebelumnya Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko. Luky mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Astera.

Ketiga adalah Suminto, sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menggantikan Luky. Sebelumnya Suminto menjabat Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional

Kemudian, terjadi promosi antar unit yang melibatkan 11 unit Eselon I dan II, yakni sebanyak 39 pejabat di Eselon III, sebanyak 79 pejabat Eselon IV, dan 3 pejabat unit non eselon.



Selain itu, Sri Mulyani juga melakukan mutasi internal di unit Eselon I sebanyak 321 pejabat Eselon III dan 52 orang pejabat Eselon IV.

Selanjutnya, mutasi jabatan fungsional pada tingkat madya sebanyak 108 orang pemeriksa pajak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan 6 orang auditor di Inspektorat Jenderal, serta pengangkatan pada jabatan anlis Badan Kebijakan Fiskal sebanyak 27 orang.


(cap/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani Rilis Aturan Biaya Perjalanan Dinas Menteri di 2026