Ada Uang Negara Rp 1.200 T Belum Terserap, Buat Apa Nih?

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
01 November 2022 17:15
Infografis, Setoran Negara 2023 Ditarget Rp2.463 T
Foto: Infografis/ Setoran Negara 2023 Ditarget Rp2.463 T/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mencatat ada belanja negara mencapai Rp 1.200 triliun di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang belum terserap di sisi dua bulan terakhir tahun ini.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo meyakini dana sebesar itu sebenarnya masih memuat alokasi pembayaran subsidi dan kompensasi energi.

"Artinya kalau dikurangi itu tidak terlampau besar nilainya," papar Yustinus, Selasa (1/11/2022).

Kendati demikian, hal ini tidak mengesampingkan pentingnya perencanaan anggaran. Selain itu, dia melihat besarnya anggaran yang belum terserap disebabkan adanya pergeseran kebutuhan.

"Ada kebutuhan-kebutuhan lama yang tidak diperlukan dan kebutuhan baru yang muncul. Adjustment, itu yang penting sebenarnya," kata Yustinus.

Di sisi lain, dia melihat juga melihat adanya efisiensi yang ditimbulkan selama pandemi. Sebagai contoh, pengadaan rapat selama pandemi yang bisa dilakukan secara online atau hybrid. Hal ini tentunya menghemat anggaran.

"Tapi merealokasi tidak mudah, misalnya dari pos rapat ke pos lainnya," kata Yustinus.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan di sisa akhir tahun 2022, dari pagu belanja negara di dalam Perpres 98/2022 sebesar Rp 3.106,4 triliun, pemerintah baru merealisasikan belanja sebesar Rp 1.913,9 triliun atau baru terserap 61,6% hingga 30 September 2022.

Artinya masih ada Rp 1,192,5 triliun yang belum diserap atau dibelanjakan.

"Daftar belanja kita ada Rp 3.000 triliun, kalau itu dieksekusi semuanya, itu masih ada Rp 1.200 triliun yang akan di spend (dibelanjakan) dalam dua bulan ke depan. That's really big money," jelas Sri Mulyani dalam seminar yang diselenggarakan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sementara itu, mantan menteri keuangan 2014-2016 Bambang P.S. Brojonegoro mengatakan belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp 1.200 triliun yang harus diserap dalam 2 bulan terakhir pada tahun ini, sebisa mungkin disisakan.

"Selain pembayaran rutin, gaji dan pembayaran proyek, Rp 1.200 ada yang bisa disimpan di dalam saldo anggaran lebih (SAL), sehingga kalau ada SAL yang lumayan tahun ini bisa disimpan," kata Bambang.

Dengan demikian, SAL ini akan mengurangi penerbitan utang tahun depan.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article APBN Sisa Rp 1200 T, Ini Rincian Daftar Belanja Ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular