
Duh! Ongkos Tukang Sampai Uang Kuliah Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Indonesia pada Oktober 2022 secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 5,71%, dengan sumbangan inflasi inti mencapai 2,18% (yoy).
Adapun inflasi inti yakni komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan-penawaran.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS Setianto menjelaskan secara tahunan, komponen yang menyumbangkan kepada inflasi inti diantaranya sewa rumah 0,09%, mobil 0,08%, kontrak rumah 0,08%, sabun detergen bubuk/cair 0,07%.
Sementara itu, inflasi inti pada Oktober 2022 naik 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya atau month to month (mtm).
Di mana penyumbang inflasi inti secara bulanan (Oktober 2022 terhadap September 2022) di antaranya tukang bukan mandor, nasi dengan lauk, dan akademi/perguruan tinggi, yang masing-masing naik 0,01%.
"Inflasi inti secara tahunan meningkat di Oktober ini, kontribusi komoditasnya misalnya sewa rumah, mobil, dan kontrak rumah. Sementara secara bulanan, penyumbang inflasi inti yakni ongkos tukang, nasi dan lauk, dan perguruan tinggi," jelas Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).
Untuk diketahui, realisasi inflasi pada Oktober 2022 (yoy) yang mencapai 5,71% lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,95%.
Adapun andil inflasi pada Oktober 2022 secara tahunan berasal dari inflasi inti 2,18%, inflasi harga diatur pemerintah 2,35%, dan inflasi harga bergejolak 1,18%.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meroket! Inflasi Inti Singapura Ukir Rekor Baru