Juragan Sawit Wajib Baca, Pungutan Ekspor CPO Jadi Segini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menetapkan pungutan ekspor US$0 per ton untuk ekspor minyak sawit mentah (CPO) hingga Desember.
Siaran pers dari Kementerian Koordinator bidang Perekonomian yang diterima CNBC Indonesia menyatakan keputusan menetapkan pungutan US$0 per ton diambil berdasarkan indeks harga biodiesel.
Harga Indeks Pasar (HIP) Biodiesel saat ini masih lebih tinggi daripada HIP Solar, sehingga belum ada pembayaran insentif biodiesel. Saat ini, harga referensi CPO adai di US$ 713 per ton.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tarif pungutan US$0 per ton akan diperpanjang sampai harga referensi CPO melebihi US$800 per ton.
"Begitu harga naik ke US$800 per ton, tarif pungutan ekspor US$0 per ton tidak berlaku," kata Airlangga daiam siaran pers, Senin (31/10/2022).
Airlangga juga memberikan informasi tentang program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didukung oleh dana hasil pungutan ekspor CPO.
Menurutnya, rapat di Kemenko Perekonomian memutuskan percepatan realisasi program PSR. Selain itu, rapat antar-kementerian juga memutuskan untuk mendorong penanaman tanaman sela di lahan PSR termasuk jagung, kedelai, dan sorgum.
Beberapa perbaikan dalam rencana PSR harus dilakukan sehingga selish harga TBS pekebun mitra dan nonmitra makin kecil.
(dem/dem)