Internasional

Arab Saudi-AS Lagi 'Panas', Xi Jinping Sowan ke Raja Salman

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 28/10/2022 17:22 WIB
Foto: Presiden China Xi Jinping (kanan) mengundang Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (kiri) untuk melihat pengawal kehormatan selama upacara penyambutan di dalam Aula Besar Rakyat, Beijing, China, Kamis (16/3/2017). Atas undangan Presiden Xi Jinping, Raja Salman Bin Abdul-Aaziz Al-Saud dari Kerajaan Arab Saudi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada 15-18 Maret 2017. (Photo by Lintao Zhang/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping direncanakan akan mengunjungi Arab Saudi. Hal ini terjadi saat hubungan antara Riyadh dan rival China, Amerika Serikat (AS), kian tengah renggang.

Rencana ini dipaparkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menlu China Wang Yi. Dalam pemaparannya, Pangeran Faisal memuji hubungan hubungan historis dan solid antara kedua negara.

"Pertemuan kami hari ini datang pada waktu yang penting, karena itu mendahului kunjungan yang diharapkan dari presiden China ke kerajaan," kata Pangeran Faisal kepada saluran TV Al Arabiya yang dikutip AFP, Jumat (28/10/2022).


"Kami juga akan menyelesaikan pengaturan untuk pembicaraan puncak antara China dan negara-negara Arab," tambahnya.

Xi mengunjungi Arab Saudi pada Januari 2016, tahun sebelum Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dinobatkan sebagai pewaris takhta. Pangeran Saudi itu juga melakukan perjalanan ke China pada awal 2019.

Kunjungan potensial ini datang pada saat hubungan yang tegang antara Arab Saudi dan sekutu lamanya, AS, setelah kartel OPEC+ memangkas produksi minyak dan mengabaikan Washington.

Keputusan itu membuat marah Presiden AS Joe Biden, yang terbang ke Arab Saudi pada Juli untuk bernegosiasi dengan penguasa de facto Putra Mahkota MBS.

Hubungan yang tegang ini juga telah terjalin sejak Biden berkampanye untuk posisi presiden pada 2020 lalu. Dalam momen itu, ia pernah berjanji untuk menjadikan Saudi 'pariah; atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 lalu.

Sementara itu, Xi, yang berhasil memperpanjang kekuasaannya pekan lalu, hanya meninggalkan China satu kali sejak awal pandemi virus corona. September lalu ia mengunjungi Kazakhstan dan Uzbekistan.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Xi Jinping Setujui Permintaan Trump, AS Menang Banyak Nih?