Rokok Murah Banjiri Pasar RI

Rokok Murah Serbu Pasar RI, Pengusaha Kecil Jadi Korban?

News - Chandra Asmara & Anisa Sopiah & Maesaroh, CNBC Indonesia
28 October 2022 10:00
Pedagang menata rokok di warung eceran di kawasan pondok Bambu, Jakarta, Rabu, (26/10). Naiknya tarif cukai rokok dari waktu ke waktu, membuat sejumlah orang memilih alternatif rokok dengan harga murah. Ghofar pemilik warung eceran menjual berbagai macam Merk rokok mengatakan biasanya orang yang beralih rokok itu karena mencari harga yang lebih murah dengan jenis yang sama. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabkik) Foto: Penjualan Rokok Murah (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabkik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan buka suara mengenai fenomena maraknya produsen rokok besar di Tanah Air yang kini mulai beralih menjual produk rokok murah.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, apa yang dilakukan pabrikan rokok besar sama sekali tidak menyalahi aturan. Mereka justru mengoptimalisasi aturan yang berlaku.

"Saya optimalisasi peraturan. Kan sudah ada, apa yang dilanggar?," kata Nirwala saat berbincang akhir pekan lalu, seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (27/10/2022).

Pemerintah sendiri telah membuat layer penerapan tarif baru untuk produk rokok murah ini. Layer tersebut tidak hanya mengatur mengenai tarif, tetapi juga mengendalikan produksi rokok yang dihasilkan setiap pabrik.

Pemerintah mengubah ketentuan mengenai cukai Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM) pada pertengahan tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah mengantisipasi banyaknya perusahaan yang masuk ke kelompok ini setelah PT HM Sampoerna memproduksi Marlboro Crafted Authentic.

Pedagang menata rokok di warung eceran di kawasan pondok Bambu, Jakarta, Rabu, (26/10). Naiknya tarif cukai rokok dari waktu ke waktu, membuat sejumlah orang memilih alternatif rokok dengan harga murah. Ghofar pemilik warung eceran menjual berbagai macam Merk rokok mengatakan biasanya orang yang beralih rokok itu karena mencari harga yang lebih murah dengan jenis yang sama. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabkik)Foto: Penjualan Rokok Murah (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabkik)
Pedagang menata rokok di warung eceran di kawasan pondok Bambu, Jakarta, Rabu, (26/10). Naiknya tarif cukai rokok dari waktu ke waktu, membuat sejumlah orang memilih alternatif rokok dengan harga murah. Ghofar pemilik warung eceran menjual berbagai macam Merk rokok mengatakan biasanya orang yang beralih rokok itu karena mencari harga yang lebih murah dengan jenis yang sama. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabkik)

Marlboro Crafted Authentic yang diluncurkan pada awal Maret 2022 merupakan produk lintingan tangan menggunakan tembakau lokal dengan campuran kelembak menyan.

Meskipun baru diluncurkan pada Maret 2022, Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia menunjukkan produk tersebut sudah mampu berkontribus terhadap 0,5% je market share Sampoerna.

Masuknya Sampoerna sempat mengundang pro-kontra karena perusahaan tersebut dinilai "memanfaatkan aturan untuk memproduksi rokok murah. Pasalnya hingga kini belum ada aturan mengenai prosentase atau takaran kelembak kemenyan dan perbedaan tarif jika melebihi takaran tersebut.

Pemerintah hanya mengubah ketentuan KLM di mana KLM dengan produksi hingga 4 juta batang per tahun, dengan tarif Rp 25 per batang. Jika lebih dari 4 juta per tahun, maka dikenakan tarif Rp 440 per batang.

"Kenapa KLM dibuat 2 kelas dan batasannya cuma Rp 4 juta? Coba bandingkan dengan golongan 3 itu kurang dari sama dengan 500 juta. Kenapa gak disamain aja sama golongan 3? Karena ini pengusaha kecil sekali dan kontribusinya hampir dianggap enggak ada," kata Nirwala.

Nirwala menegaskan, saat perusahaan rokok besar masuk ke segmentasi rokok murah, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya, apakah kehadiran pabrikan besar ini akan menganggu keberlangsungan industri rokok kecil di sejumlah wilayah.

"Alternatif kita 8 atau empat, bu Menteri minta 4. Tadinya mau atur kadar KLM-nya, tapi mampu enggak? Kalau diatur 5%, berartikan tiap hari harus ambil di pasar," katanya.

Berdasarkan catatan pemerintah, kontribusi rokok murah sudah tercatat dalam penerimaan negara, meskipun jumlahnya tidak besar. Namun, Nirwala mengatakan, saat ini penjualan rokok murah sudah mengalami penurunan karena ekonomi mulai pulih.

"Jelas [penjualan] naik karena tarif per batangnya Rp 25. SKT golongan 3 di atas Rp 120 per batang. Tapi sekarang sudah mulai penurunan," jelasnya


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Resesi, Perang & BBM Bakal Pengaruhi Tarif Cukai Rokok 2023


(cha/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading