
Inggris Krisis Tenaga Kesehatan, Mogok Massal Berlanjut

Jakarta, CNBC Indonesia - Serikat pekerja terbesar Inggris, Unison, akan memberikan dukungan kepada 350.000 pekerja di National Health Service (NHS) yang dikelola negara untuk aksi mogok atas gaji musim dingin ini.
Rencana tersebut muncul beberapa hari setelah Rishi Sunak menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris.
Unison, yang memiliki lebih dari 1,3 juta anggota menurut situs web-nya, mengatakan masalah yang paling mendesak bagi Sunak dan Menteri Kesehatan Steve Barclay adalah tanpa ragu menemukan solusi untuk banyak masalah yang memengaruhi NHS.
"NHS kehilangan staf berpengalaman pada tingkat yang mengkhawatirkan. Petugas kesehatan berangkat ke pekerjaan yang membayar lebih baik dan tidak membebani mereka dan keluarga mereka," kata Sekretaris Jenderal Unison Christina McAnea dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Kamis (27/10/2022).
"Jika ini terus berlanjut, layanan kesehatan tidak akan pernah menaklukkan simpanan dan merawat jutaan orang yang menunggu perawatan dengan putus asa," tambahnya.
Ketidakpuasan di antara angkatan kerja terus meningkat akibat turunnya upah saat terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok dari makanan hingga bahan bakar, sehingga mendorong pekerja dari berbagai sektor untuk protes.
Jumlah pasien yang menunggu untuk memulai pengobatan melonjak hingga rekor 6,8 juta pada akhir Juli.
Unison, yang mendukung pekerja dari lebih dari 250 badan kesehatan dan perwalian di seluruh Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, mengatakan pemogokan tidak bisa dihindari.
"Pemerintah harus mulai mengatasi krisis tenaga kerja yang berkembang dengan kenaikan gaji yang menghilangkan inflasi dan membuat NHS kembali ke jalan panjang menuju pemulihan," kata serikat pekerja tersebut.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Inggris Makin Mencekik, 115 Ribu Pekerjaan Raib!
