Dolar Ngamuk di Atas Rp15.550/ US$, Ini Efek Ngerinya ke RI

redaksi, CNBC Indonesia
27 October 2022 15:05
Calon pembeli melihat tv yang dijual disalah satu toko elektronik di Jakarta,  Jumat (4/3/2022). Pemerintah akan segera menghentikan siaran TV analog mulai bulan depan. Saat ini berbagai merek TV berlomba memasarkan produknya dengan persaingan harga. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Calon pembeli melihat tv yang dijual disalah satu toko elektronik di Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah akan segera menghentikan siaran TV analog mulai bulan depan. Saat ini berbagai merek TV berlomba memasarkan produknya dengan persaingan harga. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sementara itu, pengusaha elektronik pun ikut mewanti-wanti, pelemahan rupiah bisa mendongkrak kenaikan harga barang di dalam negeri hingga 100%.

Tentu saja, itu berlaku untuk barang elektronik siap pakai yang murni impor.

"Existing model otomatis penyesuaian harga step by step atau elektronik akan keluar model baru, apa lebih efisien atau fitur lebih tinggi," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (27/10/2022).

Harga produk, kata dia, akan naik dengan besaran tergantung asal barang, impor atau lokal.

"Nggak 100% (berpengaruh) dolar AS untuk pembuatan produk. Kecuali impor, berarti pengaruh 100% US dolar. Kalau produksi lokal paling nggak (berpengaruh) 70%, itu pun nggak pasti. Tergantung lokal content, kan ada listrik tenaga kerja dalam rupiah," sebut Ali.

Di sisi lain, dia menambahkan, keputusan menaikkan harga jual akibat pelemahan rupiah menghadapi tantangan tersendiri. Karena menyangkut daya beli di dalam negeri.

"Itu (kenaikan harga) pun nggak bisa lepas (langsung tinggi) ke market, harus step by step. Jadi biasanya konsumen tanggung sebagian, pabrikan sebagian, distribusi sebagian," pungkas Ali.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular