Dolar Ngamuk di Atas Rp15.550/ US$, Ini Efek Ngerinya ke RI

redaksi, CNBC Indonesia
27 October 2022 15:05
Ilustrasi pembuatan tahu dan tempe. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi pembuatan tahu dan tempe. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Panel Harga Badan Pangan Nasional mencatat, harga kedelai impor saat ini, Kamis (27/10/2022 pukul 14.22 WIB) sudah bertengger di Rp14.200 per kg biji kerig.

Padahal, di 20 Oktober 2022, harga masih di Rp14.080 per kg.

Mundur ke 11 Oktober 2022, harga kedelai tercatat di Rp14.000 per kg, dan di 27 September 2022 masih di Rp13.920 per kg.

Lonjakan harga kedelai ini terus berlangsung sejak awal tahunn 2022. Lalu sempat melunak. Penguatan dolar kembali mendongkrak harga kedelai impor di dalam negeri.

Pasalnya, Indonesia masih harus mengimpor 90% kebutuhan impor di dalam negeri.

"Suka atau tidak suka, mau tidak mau, kami minta pengertiannya harga tahu tempe naik 15-20% tolong bisa dimengerti. Bukan cari untung tapi untuk bertahan hidup. Di samping BBM naik, kurs dolar juga naik," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (27/10/2022).

Selain kedelai, harga tepung terigu juga beranjak naik.

Hingga 100% produksi terigu nasional menggunakan bahan baku impor, gandum.

Selain akibat rentetan efek domino pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, harga tepung terigu merangkak naik juga dipengaruhi penguatan dolar AS atas rupiah.

Panel harga Badan Pangan Nasional mencatat, harga tepung terigu hari ini secara rata-rata nasional naik Rp20 jadi Rp10.900 per kg.

Pada 20 Oktober 2022, harga masih tercatat di Rp10.850 per kg.

Mundur ke 11 Oktober 2022, harga tepung terigu dilaporkan di Rp10.840 per kg, sedangkan di 27 September 2022, harga masih di Rp10.830 per kg.

(dce/dce)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular