
Dolar AS Tembus Rp15.700, Awas Usaha Ini Makin Susah

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri dalam negeri menghadapi tantangan besar akibat semakin melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Siang ini, Selasa (29/11/2022 pukul 13.34 WIB) posisi dolar menguat ke Rp15.732.
Akibatnya, industri yang mengandalkan impor dalam bahan baku harus waspada karena berpotensi menanggung biaya lebih besar.
"Yang repot industri yang mengandalkan infrastruktur impor. Sektor pangan kita masih banyak berorientasi impor. Bahkan seperti pupuk, perikanan kondisi ini akan mengalami tekanan luar biasa karena menaikkan HPP (harga pokok produksi). Ketika HPP meningkat, maka berpotensi inflasi," kata Ketua Komite Analis Kebijakan Apindo Ajib Hamdani kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/11/2022).
"Jadi gimana dampak melemahnya rupiah dan industri dalam negeri? Kalau orientasi ekspor diuntungkan karena masuknya dolar ke dalam negeri, tapi yang repot orientasi impor. Ini perlu penyesuaian bisnis, apalagi menghadapi penurunan daya beli yang signifikan," tambah Ajib.
Upaya meredam melemahnya rupiah sudah dilakukan BI dengan menaikkan suku bunga.
"Tapi melihat kebijakan moneter pemerintah, Ketika the Fed menaikkan suku bunga secara agresif, September-Oktober-November bahkan mulai Agustus suku bunga acuan BI naik, paling nggak ngerem inflasi yang ada dan relatif memperkuat rupiah karena dolar balik ke dalam negeri," sebut Ajib.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata, Gak Semua Buntung Jika Rupiah 'Keok' Lawan Dolar AS