
Gak Cuma Batu Bara, Gas RI Juga Diincar Eropa!

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain berburu batu bara Indonesia, ternyata sejumlah negara di Eropa juga mengincar gas RI. Ancaman krisis listrik akibat tersendatnya pasokan gas membuat negara-negara Eropa berburu batu bara maupun gas dari benua lain, termasuk RI.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tak menampik bahwa terdapat permintaan gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) dari Eropa. Khususnya, yakni dari negara Jerman dan Austria.
Vice President Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Rayendra Sidik mengakui adanya permintaan LNG dari Eropa beberapa waktu lalu. Meski begitu, hingga kini belum terdapat transaksi jual beli LNG dengan kedua negara tersebut.
Menurut dia, persoalan transportasi pengiriman menjadi pertimbangan tersendiri bagi RI mengirimkan pasokan LNG ke Eropa. Mengingat, perjalanan ke Eropa cukup jauh dan kurang ekonomis bagi Indonesia.
"Ada (permintaan dari Eropa) tapi tidak ada transaksi. Menurut kita terlalu jauh, cost ini nya untuk bawanya terlalu jauh jadi ya nunggu aja kalau dari negara lain mungkin lebih ekonomis tapi kalau kita jauh sekali," ujarnya ditemui di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko sebelumnya membenarkan bahwa ada beberapa negara-negara Eropa yang meminta untuk menyuplai gas ke negaranya. Hanya saja, bisa dipastikan tidak ada pasokan LNG yang tersisa untuk memenuhi pembeli dari Eropa.
Sekalipun nantinya proyek seperti Tangguh Train 3 beroperasi.
"Yang jelas 2023 gak bisa mencukupi. Kecuali ada tambahan baru gas dari Kalimantan masuk ke LNG Bontang, nah itu mungkin bisa," ujar Arief saat ditemui di Gedung SKK Migas, Jumat (15/7/2022).
Berdasarkan pemaparannya, setidaknya produksi siap jual (lifting) LNG hingga Semester I-2022 telah mencapai 88,5 kargo. Produksi tersebut berasal dari Kilang Tangguh sebanyak 50,2 kargo dan sisanya berasal dari Kilang Bontang yakni 38,3 kargo.
Sementara, sepanjang tahun ini total lifting LNG diproyeksikan dapat mencapai 197,6 kargo yang terdiri atas lifting dari kilang Tangguh 116,6 kargo dan sisanya dari Kilang Bontang 81 kargo.
Sebelumnya, Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) menyebut jumlah ekspor batu bara Indonesia ke negara-negara Eropa hingga September mencapai 3,5 juta ton sampai 4 juta ton.
Sejumlah negara yang memesan batu bara RI antara lain Polandia, Belanda, Jerman, Spanyol dan Yunani. Bahkan, APBI mencatat ada satu negara Eropa yang juga baru memesan batu bara dari Indonesia yakni Slovenia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak RI Makin Anjlok di Semester I 2023