SOE International Conference

Mantap! Pertamina Ungkap Kemajuan Wujudkan Dekarbonisasi

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
17 October 2022 16:57
Bos Pertamina Sebut 3 PR Pengembangan EBT RI, Apa Saja? (CNBC Indonesia TV)
Foto: Bos Pertamina Sebut 3 PR Pengembangan EBT RI, Apa Saja? (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mencatat penurunan pengeluaran karbon emisi operasional perusahaan mencapai 29% dari 2019 hingga akhir 2021. Keberhasilan ini tercapai berkat berbagai upaya dan penerapan dekarbonisasi yang dilakukan perusahaan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan Pertamina menerapkan operasional bisnis yang lebih hijau atau green operasional dalam memproduksi liquefied natural gas. Di samping itu Pertamina menggunakan kembali gas buang yang ada menjadi energi.

"Kita melakukan beberapa program, baik itu menambahkan aditif yang sifatnya dari bio fuel untuk meningkatkan oktan number. Kita tambahkan oktan number ini dari aditif dengan sumber daya nabati," ungkap Nicke di sela SOE International Conference 2022, Senin (17/10/2022).

Seperti diketahui dalam mendorong transisi energi, Pertamina sudah menyiapkan delapan inisiatif strategis yang meliputi peningkatan kapasitas terpasang geothermal, pengembangan green refinery, komersialisasi green hydrogen, serta pengembangan ekosistem baterai dan penyimpanan energi terintegrasi.

Kemudian pengembangan pabrik methanol untuk gasifikasi, peningkatan kapasitas pembangkit, pengembangan bioenergi, serta carbon capture utilization and storage CCUS).

Lebih lanjut, untuk di hulu, Pertamina melakukan carbon capture dalam mengurangi karbon emisi sekaligus meningkatkan produksi. Strategi ini juga dilakukan di kilang Pertamina.

"Di kilang, kita lakukan juga. Dalam menentukan produk-produk apa yang dibuat, kami hitung betul berapa karbon emisi yang dihasilkan semua produk itu, dan kita bandingkan. Jadi masing-masing subholding punya target untuk penurunan karbon emisi, dan itu masuk KPI," papar dia.

Sedangkan untuk di hilir, Pertamina mengupayakan agar masyarakat bisa beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan yakni dengan oktan number yang tinggi. Sehingga BBM yang dibakar di jalan akan lebih baik.

"Dan dari sisi kilang, kita dorong ke arah petrokimia karena nanti begitu BBM berkurang, maka kita akan proses menjadi petrochemicals. Dan itu bisa untuk segala macam prosesnya," ungkap Nicke.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Pertamina Ungkap Strategi Kejar Target Nol Emisi Karbon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular