
Gencar Transisi Energi, Pertamina Lakukan Banyak Kolaborasi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) saat ini tengah menggencarkan transisi energi ke energi bersih. Dalam misi tersebut, Pertamina juga menggandeng berbagai pihak mengingat adanya tantangan yang perlu dihadapi dalam transisi energi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan dalam mengatasi tantangan teknologi dan pendanaan, pihaknya melakukan telah melakukan kerja sama.
"Ini yang kita lakukan cara cepatnya dengan partnership untuk mengurangi risiko tersebut. Sehingga ini menjadi kunci untuk mengakselerasi pengembangan energi hijau, bisnis hijau Pertamina," kata Nicke, Senin (17/10/2022).
Dia menjelaskan Pertamina telah melakukan kerja sama untuk eksisting bisnis dan berhasil menemukan potensi 21 juta ton CO2 untuk storage dari satu lokasi.
"Kemudian di beberapa blok migas kita, kita sudah lakukan CO2 injection, di mana kemudian produksinya meningkat. Itu juga dengan partnership. Dan kami masuk di bisnis-bisnis baru, pengembangan di baterai kendaraan listrik ekosistem, hidrogen, dan sustain efisiensi fuel," jelas Nicke.
Seperti diketahui Indonesia memiliki peran penting dalam mencapai tujuan global net zero emission (NZE) karena menjadi salah satu penghasil gas rumah kaca (GRK) global terbesar dengan menyumbang 2-3% dari emisi global. Adapun Indonesia telah mengumumkan komitmen untuk mengurangi 30% emisi GRK di bawah rencana Nationally Determined Contribution (NDC) 2030 dan mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih awal.
Nicke juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan dialog dengan berbagai partner untuk berinvestasi di Indonesia. Adapun untuk menarik minat para investor, Nicke menyebut bahwa Indonesia memiliki sumber daya dan pasar yang tidak dimiliki oleh negara lain.
"Saya melihat ini kelihatannya gloomy dengan adanya perang. Kalau dari kacamata energi bersih, kita lihat secara positif. Positifnya adalah dengan harga migas tinggi, maka keekonomian EBT meningkat karena bisa jadi sekarang lebih murah. Oleh karena itu, ini meningkatkan appetite dari investor, dan juga kita harus akselerasi momentum ini sangat baik," pungkas Nicke.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di SOE International, Kiprah BUMN Wujudkan NZE Diulas
