
Bos Pertamina Sebut Dukungan Masyarakat Diperlukan Demi NZE

Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia memiliki peran penting dalam mencapai tujuan global net zero emission (NZE) karena menjadi salah satu penghasil gas rumah kaca (GRK) terbesar di dunia dengan menyumbang 2-3% dari emisi global.
Pemerintah pun mengumumkan komitmen untuk mengurangi 30% emisi GRK di bawah rencana Nationally Determined Contribution (NDC) 2030 dan mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih awal. Di samping langkah dan strategi, berbagai dukungan pun diperlukan agar target NZE bisa tercapai dengan mudah.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa keterlibatan masyarakat mampu mempercepat dalam mengejar NZE di 2060. Dalam hal ini adalah dengan melakukan penghematan energi.
"Jadi dari sisi demand side, kalau masyarakat semua mempunyai pemahaman untuk mengurangi. Artinya menggunakan energi secara lebih smart, otomatis emisi berkurang," ungkap dia dalam Power Lunch CNBC Indonesia, Senin (17/10/2022).
Usulan lain adalah mendorong masyarakat untuk membangun ketahanan energi. Nicke menjelaskan ketahanan energi telah dibangun Pertamina melalui program Desa Energi Mandiri.
"Jadi desa yang dibina Pertamina menggunakan energi yang di lokal, contoh sampah kita jadikan gas metan yang kemudian diangkut dengan pipa-pipa mengganti LPG. Ada PLTS, ada mikrohidro untuk sumber listriknya," terang Nicke.
Dia juga menegaskan seandainya hal itu bisa dilakukan oleh masyarakat, Indonesia akan lebih cepat dalam mengejar target NZE.
"Karena presiden mengatakan transisi energi tidak boleh meninggalkan seorang pun. Oleh karena itu perlu keterlibatan semuanya, khususnya masyarakat daerah, UMKM jangan sampai terdampak. artinya semua ini harus berpartisipasi," sambung dia.
Sebagai informasi, dalam mendorong transisi untuk target NZE di 2060, Pertamina juga sudah menyiapkan delapan inisiatif strategis. Meliputi peningkatan kapasitas terpasang geothermal, pengembangan green refinery, komersialisasi green hydrogen, serta pengembangan ekosistem baterai dan penyimpanan energi terintegrasi.
Kemudian pengembangan pabrik methanol untuk gasifikasi, peningkatan kapasitas pembangkit, pengembangan bioenergi, serta carbon capture utilization and storage.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BUMN Dorong Pertamina Lanjutkan 8 Inisiatif Transisi Energi
