Internasional

Inggris Gonjang-Ganjing! Baru Menjabat, PM Diminta Mundur

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 October 2022 11:10
Liz Truss meets supporters at a Conservative Party leadership election hustings at the NEC, Birmingham, England, Tuesday, Aug. 23, 2022. After weeks of waiting, Britain will finally learn who will be its new prime minister.  The governing Conservative Party will announce Monday, Sept. 5, 2022 whether Foreign Secretary Liz Truss or former Treasury chief Rishi Sunak won the most votes from party members to succeed Boris Johnson as party leader and British prime minister. (AP Photo/Rui Vieira, File)
Foto: Liz Truss (AP Photo/Rui Vieira)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss diminta mundur. Padahal, perempuan itu baru menjabat selama satu bulan lebih.

Hal ini diutarakan tiga anggota parlemen Konservatif. Di antaranya Crispin Blunt, Andrew Bridgen, dan Jamie Wallis.

"Truss tidak dapat mengatasi krisis ekonomi saat ini," kata Blunt akhir pekan, dikutip, RT, Senin (17/10/2022).

"Negara kita, rakyatnya, partai kita pantas mendapat lebih baik," ujar Bridgen.

"Truss telah merusak kredibilitas ekonomi Inggris dan memecah belah partai kami," tambah Wallis.

Truss sendiri baru terpilih 6 September lalu. Ia menggantikan Boris Johnson yang mundur karena skandal penunjukan pejabat terkait pelecehan seksual.

Namun sejak itu, kepercayaan publik akan dirinya terus merosot. Hal itu karena kebijakan ekonominya.

Truss membuat heboh saat mewacanakan kebijakan pemotongan pajak (tax cut). Salah satu poinnya adalah penghapusan pajak senilai US$ 48 miliar, tanpa pengurangan belanja negara, termasuk 45% pajak penghasilan ke penerima tertinggi.

Truss juga berencana mengangkat batas bonus bankir. Downing Street juga membalikkan rencana kenaikan pajak perusahaan serta kenaikan baru-baru ini dalam kontribusi asuransi nasional.

Hal itu dipandang sebagai 'racun politik'. Apalagi warga Inggris kini menghadapi krisis biaya hidup.

Dana Moneter Internasional (IMF) bereaksi atas wacana itu dan mengatakan pemotongan pajak mungkin akan memperburuk ketidaksetaraan. Ini akan melemahkan perjuangan bank sentral Inggris, BoE, melawan inflasi yang hampir 10% pada Agustus.

Kala rencana aturan diumumkan mata sang Inggris pound sempat menyentuh rekor terendah. Namun saat dibatalkan pound melonjak lagi.

Meski demikian, pekan ini rencana pajak baru muncul kembali. Truss sempat mengatakan rincian aturan akan terbit 31 Oktober.

Menurut jajak pendapat terbaru, partainya bisa kehilangan 219 kursi di parlemen karena dirinya. Mengutip Guardian, sebanyak 100 surat tidak percaya dilaporkan telah diajukan oleh anggota parlemen senior Tory.

Akibat kebijakan ekonominya juga, jajak pendapat YouGov untuk surat kabar The Times mengatakan 43% pemilih Partai Konservatif menginginkan Truss mundur di Downing Street.

Sementara itu, akhir pekan lalu, Truss memecat Kwasi Kwarteng dari posisi menteri keuangan. Ia menunjuk Jeremy Hunt sebagai penggantinya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Liz Truss, PM Tersingkat dalam Sejarah Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular