Penerapan Energi Hijau BUMN Bergantung Pada Transisi Energi
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai punya kontribusi besar dalam pencapaian Net Zero Emission (NZE) di 2060. Sebab berdasarkan studi yang dirilis Universitas Oxford dan Columbia Februari lalu, secara global BUMN bertanggung jawab atas setidaknya 7,49 gigaton karbon dioksida setiap tahunnya.
Tanggung jawab dan peluang bagi BUMN untuk tujuan ini terletak pada transisi energi dari penggunaan energi fosil ke penggunaan energi hijau. Adapun transisi energi bisa dilakukan oleh berbagai sektor melalui berbagai inisiatif seperti pembangkit listrik dan energi baru terbarukan (EBT), transportasi dengan bahan bakar ramah lingkungan, hingga industri untuk beralih ke energi dan sumber daya yang efisien.
Menyadari peran tersebut, Kementerian BUMN melalui BUMN pun mendorong aspirasi dekarbonisasi pada tiga pilar inisiatif. Antara lain mengurangi emisi end-to-end, membangun bisnis yang efisien, dan menjajaki berbagai peluang.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa sebanyak tujuh BUMN baru-baru ini menyelesaikan latihan dasar karbon bersama sebagai langkah pertama dalam mempercepat perjalanan dekarbonisasi.
"BUMN dengan mandat layanan publiknya harus memimpin transformasi ekonomi hijau di depan perusahaan swasta. Dengan demikian, mereka perlu segera mengubah model bisnisnya sekaligus memastikan transisi yang adil untuk menghindari keuangan yang tidak perlu melalui aset yang terlantar dan risiko sosial melalui penyediaan pekerjaan yang aman atau pelatihan ulang," jelas Erick.
Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury juga menyebut berbagai inisiatif yang sudah dilakukan BUMN sejalan dengan program dekarbonisasi Kementerian BUMN dan merupakan dukungan dalam mencapai NZE pada 2060.
"End-to-end cara efisiensi penggunaan energi melakukan migrasi penggunaan energi yang cukup tinggi menjadi emisi rendah, seperti misal konversi inisiatif dari PLTD menjadi EBT sebagai insiatif yang di 2022 diharap terlaksana," ungkap Pahala.
Dia juga menegaskan bahwa BUMN memiliki peran vital dalam menurunkan emisi demi menuju keberlangsungan hidup yang lebih baik.
Lebih lanjut, sebagai BUMN, Pertamina Group baik holding maupun subholding telah menetapkan komitmen NZE guna mewujudkan aspirasi sebagai Perusahaan Energi Global yang ramah lingkungan, mendukung agenda transisi energi, dan berkontribusi dalam target perubahan iklim.
Pj. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Heppy Wulansari, menuturkan komitmen NZE Pertamina diwujudkan dengan pengembangan dan penyusunan peta jalan NZE Pertamina yang mencakup strategi dekarbonisasi bisnis dan pengembangan bisnis baru berbasis clean and green energy.
Bahkan, komitmen ini akan disampaikan langsung oleh Pertamina dalam SOE International Conference 2022 yang akan berlangsung 18-19 Oktober 2022 mendatang, di Nusa Dua Bali.
"Pertamina Group telah menggarap berbagai proyek sebagai bentuk komitmen mempercepat transisi energi. Proyek-proyek ini akan kami sampaikan di event SOE tersebut," terangnya.
Seperti diketahui Kementerian BUMN bakal menyelenggarakan SOE International Conference 2022: Driving Sustainable and Inclusive Growth. Event ini diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek environment, social, and government (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital, dan transisi energi.
Event ini diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek environment, social, and government (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital, dan transisi energi.
Selain sesi konferensi, SOE International Conference juga menghadirkan pameran yang menampilkan kinerja, inisiatif, dan program BUMN dengan fokus pada keberhasilan transformasi dan tiga prioritas Presidensi G20 Indonesia, yakni arsitektur layanan kesehatan, transisi energi, dan inklusi ekonomi melalui digitalisasi.
(bul/bul)