Meski Pede Kala 'Badai' Mengancam, Bos Mal Ngaku Cemaskan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan ancaman 'badai besar' resesi ekonomi global di tahun 2023. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengaku tetap optimistis dengan perekonomian RI yang akan baik-baik saja.
Hanya saja, kata Alphonzus, industri ritel dan pusat perbelanjaan (mal) akan terdampak dari sisi investasi.
"Yang akan terpengaruh langsung kepada pusat perbelanjaan adalah investasi karena investasinya besar dan jangka panjang," katanya, Kamis (13/10/2022).
Untuk itu, kata dia, upaya-upaya meminimalkan efek domino resesi global harus fokus dilakukan, yaitu mendongkrak konsumsi di dalam negeri.
"Saya kira ini membuat optimistis dalam waktu dekat akan stabil," kata Alhonzus.
Terkait tantangan yang akan terjadi pada 2023 mendatang, dia menjabarkan, developer atau pengembang akan menghitung investasi pembangunan mal. Apalagi, suku bunga diramal masih dalam tren kenaikan, sehingga akan mempengaruhi kredit perbankan.
"Saya kira developer akan menghitung investasi pembangunan pusat perbelanjaan. Karena banyak kan investasi ini yang sifatnya tunjangan. Karena suku bunga naiknya terus akan memengaruhi pusat perbelanjaan," jelasnya.
Alphonzus memperkirakan, dampak gejolak ekonomi global tidak akan berlangsung lama, paling tidak hanya sampai pertengahan semester pertama 2023.
"Saya kira akan terlihat arah lebih jelas dan investasi bergerak lagi di investasi pusat belanja," pungkasnya.
(dce)