Canggih! Bos Mal Pede, 'Dunia Kacau Balau' Gak Ngefek Banyak

News - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 October 2022 18:10
Pengunjung melakukan scanning sebelum masuk mall di Metropolitan Mall Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi orang belanja di mal. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali memperingatkan ancaman 'badai besar' yang bakal bikin ekonomi global tahun 2023 'kacau balau' dan 'gelap'. Namun ternyata, kekhawatiran itu tak terlalu digubris oleh pengusaha mal di Tanah Air.

Pengusaha pusat perbelanjaan (mal) optimistis, resesi tahun depan tidak akan berdampak langsung pada bisnis usahanya.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, ekonomi RI akan terdorong oleh perputaran ekonomi di dalam negeri.

"Resesi tahun depan, dampaknya tidak akan terlalu terasa kalau kita dorong perdagangan dalam negeri," ujarnya di Hotel Internasional Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Menurutnya, perdagangan Indonesia cukup tangguh dibandingkan negara negara-negara tetangga. Demografi yang besar menjadi peluang bagi Indonesia untuk menciptakan pasar di negeri sendiri.

"Indonesia kan 270 juta orang penduduk, ini yang harus didorong supaya dampak globalnya tidak terasa. Jadi kami yakin. Perdagangan domestik atau rumah tangga itu kan 54% dari total perekonomian kita," kata Alphonzus.

Jika penguatan ekonomi dalam negeri terus didorong, maka dampak resesi global akan sangat minim, bahkan ke industri ritel dan pusat perbelanjaan. Hal tersebut tercermin dari pengalaman yang sudah ada seperti krisis tahun 2008.

"Indonesia relatif aman karena perdagangan dalam negeri yang kuat. Saya kira ini yang harus didorong terus," ujarnya.

Bahkan, dia yakin, gejolak inflasi akibat efek domino kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan mereda di akhir tahun.

"Hingga Desember sudah mulai stabil. Sebetulnya sekarang lagi low season nih, pusat perbelanjaan ini lagi low season karena setelah Idulfitri, kemudian akan meningkat lagi natal nanti. Jadi sebetulnya masuk low season ditambah ancaman inflasi tadi. Tapi kami percaya ini hanya berlangsung, kira-kira awal Desember sudah stabil. Menjelang Natal dan Tahun Baru," pungkasnya.  


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Masuk Mal Wajib Vaksin Booster, Pengusaha Siap Antisipasi


(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading