Ada Ancaman Mengerikan, Erick Kasih Jurus Ini ke Bos-bos Mal

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 October 2022 17:20
Pengunjung berbelanja di salah satu mal di Bekasi, Jawa barat, Jumat (22/4/2022). Pusat perbelanjaan atau mal mulai ramai dikunjungi masayarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, kasus Covid-19 di Indonesian terus menurun membuat minat masyarakat untuk berbelanja di mal kembali bergeliat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi pengunjung mal. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di hadapan para pengusaha pusat perbelanjaan (mal) Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh meski ada momok mengerikan yang mengancam seluruh negara. Yaitu, tantangan geopolitik global dan ancaman inflasi dunia yang menjadi.

"Seperti kita ketahui pada 2022, kami, kita, dan tentu para pengusaha ritel, perlahan tapi pasti mulai membangkitkan ekonomi bangsa dari krisis Covid-19, yang merupakan pukulan besar di seluruh sektor industri," ujarnya dalam acara The Rise of the Retail Industry Towards 2023 di Hotel Intercontinental Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Karena itu, dia menambahkan, optimisme pemulihan akan terus berlanjut. Tercermin dari pertumbuhan ekonomi RI yang tumbuh di atas 5% dan akan terus berlangsung hingga tahun 2045 mendatang.

"Secara perlahan kita bisa menunjukkan hasil Covid yang turun dan ekonomi masyarakat yang tumbuh kembali. Bahkan kita tetap memprediksi terus tumbuh 5% sampai 2024. Ini yang akan membuat kita kuat, ekonomi kuat," katanya.

Untuk itu, Erick mengimbau, industri ritel harus peka terhadap perubahan gaya hidup masyarakat. Apalagi, dengan adanya digitalisasi, sehingga pemanfaatan teknologi perlu dilakukan demi keberlangsungan bisnis.

Pengusaha mal, kata Erick, harus menciptakan inovasi untuk menarik pengunjung ke pusat perbelanjaan.

"Mal perlu menciptakan inovasi dan membuat pengalaman masyarakat yang datang merasa berbeda. Ini penting karena salah satu pertumbuhan kebangkitan ekonomi itu konsumsi domestik," ucapnya.

Selain itu, dia berharap, pengusaha mal memberikan ruang bagi pengusaha skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong merek lokal sejajar dengan produk buatan luar negeri. 


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Canggih! Bos Mal Pede, 'Dunia Kacau Balau' Gak Ngefek Banyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular