Jokowi Mau Setop Ekspor Timah, Pengusaha Kaget & Bingung!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
13 October 2022 10:30
Pengusaha Minta Setop Ekspor Timah Dilakukan Bertahap, Ini Sebabnya (CNBC Indonesia TV)
Foto: Pengusaha Minta Setop Ekspor Timah Dilakukan Bertahap, Ini Sebabnya (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kelihatannya sudah bulat, akan menutup keran ekspor timah dan gencar melakukan pembangunan hilirisasi timah mulai tahun 2023. Namun, upaya pelarangan ekspor timah membuat kaget dan bingung para pengusaha dan eksportir.

Alasannya, belum ada peta jalan atau roadmap yang disusun oleh pemerintah berkenaan dengan hilirisasi timah itu. "Saya sendiri kaget dan bingung soalnya selama ini saya bertanya-tanya apakah ada roadmap yang jelas untuk hilirisasi timah ini," terang Jabin Sufianto ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) kepada CNBC Indonesia dalam Minig Zone, dikutip Kamis (13/10/2022).

Atas rencana pelarangan ekspor tersebut belum, Jabin menyatakan, bahwa pemerintah belum melibatkan pelaku usaha dan akademisi yang memahami betul dunia pertimahan.

Sehingga ia menilai, pelarangan ekspor dan pengembangan hilirisasi di dalam negeri akan sangat tidak efektif apabila tidak ada road map-nya. "Ini bicara langsung akan dilarang-larang ekspor saja. Bukannya apa, pelarangan ekspor timah ini selalu senada dengan bauksit. Selalu ada kata-kata mentah," ungkap Jabin.

Jabin pun menerangkan detil, bahwa sejauh ini ekspor timah yang dilakukan di Indonesia sendiri sudah memiliki nilai tambah. Di mana, ekspor timah berupa TIN Ingot dengan Sn 99,99 atau 99,99%.

Oleh karena itu, komoditas ekspor ini tidak bisa disamakan dengan success story pelarangan ekspor bijih nikel yang hanya memiliki kandungan 2%. "Yang saya bilang di Kementerian ESDM, bahwa kami sudah ekspor timah berkadar 99,99%, tidak mungkin sampai 100%. Bahkan PT Antam atau semua percetakan ga ada yang mengatakan 100%, jadi kita bingung, dibilang masih ada produk hilirnya, menurut saya itu sesuatu yang zero sampling. Maksudnya apa yang dikejar?" tandas Jabin.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa pada tahun 2023, pemerintah akan melakukan pelarangan ekspor timah ke luar negeri.

"Kalau timah kemungkinan besar tahun depan udah tidak lagi kita melakukan ekspor mentah karena kita akan melakukan hilirisasi," terang Bahlil saat ditemui, Selasa (11/10/2022).

Alasan penyetopan ekspor timah, kata Bahlil, karena Indonesia merupakan penghasil timah terbesar ke-2 di dunia setelah China. Nah, untuk mengembangkan nilai ekspor timah, maka perlu dilakukan hilirisasi untuk sektor timah ini. "Karena tadi bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa hilirisasi itu adalah kata kunci untuk ketahanan ekonomi nasional. Kita di balik ketidakpastian ekonomi global," ungkap Bahlil.

Sebelumnya, kata Bahlil, meskipun Indonesia menjadi negara dengan penghasil timah terbesar ke-2 di dunia, namun Indonesia dinilai tidak bisa memainkan perannya atas penentuan harga timah di dunia itu.

Hal itu terjadi karena sejauh ini, ekspor timah yang dilakukan oleh Indonesia adalah hanya barang mentah. Maka dari itu, agar menjadi kuat dan bisa menjadi penentu harga timah di dunia, Indonesia akan melakukan hilirisasi di sektor timah.

"Lebih ironis lagi, harga timah dikendalikan oleh negara bukan penghasil timah, ini lucu, ajaib, ini teori bin Abu Nawas, yang tidak kita tolerir untuk ke depan dan kita harus mulai (hilirisasi)," terang Bahlil.

Bahlil menggambarkan bahwa, saat ini penghasil timah terbesar pertama di dunia adalah China. Di mana, China sudah melakukan hilirisasi 50% hingga 70%-an di negaranya. Sementara Indonesia, hilirisasi baru mencapai 5%.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Pasti, Ekspor Timah Bakal Dilarang Tahun Depan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular