Ekspor Timah Mau Disetop, Pengusaha: Kami Belum Siap

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
10 August 2023 12:55
A truck passes through a tin mining area of Indonesia's PT Timah in Pemali, Bangka island, Indonesia, July 25, 2019. REUTERS/Fransiska Nangoy
Foto: Tambang PT Timah di Pemali, Pulau Bangka (REUTERS/Fransiska Nangoy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku usaha di sektor timah mengaku belum siap atas kebijakan larangan ekspor timah yang diberlakukan pemerintah. Utamanya menyusul komoditas bijih nikel dan bauksit yang sudah lebih dulu dilarang.

Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Jabin Sufianto mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program pemerintah yang menyangkut mengenai program hilirisasi pertambangan di dalam negeri. Namun demikian, berdasarkan hasil rapat Kelompok Kerja (Pokja), ekspor timah belum siap untuk dilarang.

"Tentu akan mendukung full kebijakan pemerintah akan tetapi hasil dari pokja bahwa kami memang belum siap makanya kenapa cuma hanya bauksit dulu langsung di banned ekspornya," kata Jabin dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Kamis (10/8/2023).

Menurut Jabin untuk timah sendiri memang perlu benar-benar dilakukan secara hati-hati dan bertahap. Apalagi, jenis timah yang diekspor oleh eksportir Indonesia sejauh ini sudah dimurnikan dan memiliki kandungan sebesar 99,99% atau Tin Ingot Sn 99,99.

Jabin menilai apabila pelarangan ekspor timah diberlakukan, pemerintah setidaknya harus membuat ekosistemnya terlebih dahulu di Indonesia. Mengingat, hingga kini ekosistem untuk pengembangan timah masih belum terbentuk.

"Banyak penemuan-penemuan kita tantangan utama kami adalah belum ada ekosistemnya di Indonesia. Kita harus membuat ekosistemnya di Indonesia dan satu lagi yang paling benar-benar tantangan kami adalah impor masih berjalan nol tarif. Kami tidak akan bisa melawan itu. Kalau masih impornya berjalan dengan zero tarif," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Negara Penikmat Terbesar Timah RI, Nilainya Tembus Rp 6,85 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular