Internasional

Inflasi Menggila, Won Merana: Korsel Kerek Suku Bunga 50 bps

luc, CNBC Indonesia
12 October 2022 12:55
Bank of Korea
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Korea (Bank of Korea/BOK) kembali menaikkan suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin (bps) atau setengah poin persentase untuk mengatasi lonjakan inflasi dan menopang mata uang won yang jatuh.

BOK menaikkan biaya pinjaman menjadi 3%, tertinggi sejak 2012, sekaligus melanjutkan beberapa kali kenaikan sejak tahun lalu. Kala itu, ekonomi Negeri Ginseng mulai bangkit dari titik terendahnya akibat pandemi Covid-19.

"Tekanan inflasi tambahan dan risiko terhadap sektor valuta asing telah meningkat, dipengaruhi oleh naiknya nilai tukar won Korea terhadap dolar AS, sementara inflasi tetap tinggi," kata BOK dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022), dikutip dari AFP.

Keputusan itu datang ketika ekonomi terbesar keempat di Asia pulih dari perlambatan yang disebabkan oleh Covid-19 dengan permintaan konsumen yang mulai naik. Namun, Korsel juga masih harus berjuang dengan kenaikan harga bahan bakar dan bahan baku.

Ini adalah kenaikan suku bunga kelima berturut-turut, dan kembali ke laju pengetatan yang lebih cepat, setelah kenaikan seperempat poin pada Agustus. Perlu diketahui, won telah berada di level terendah dalam 13 tahun.

Depresiasi won tersebut membuat inflasi lebih buruk di Korsel, yang sangat bergantung pada impor energi.

Sementara itu, inflasi Korea Selatan melonjak 5,6% pada September 2022 secara tahunan, didorong oleh percepatan biaya untuk layanan pribadi dan produk makanan olahan.

Bank sentral mengatakan pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan akan melambat secara bertahap, dipengaruhi oleh perlambatan global dan kenaikan suku bunga.

"Dewan melihat kenaikan suku bunga berkelanjutan sebagai jaminan, karena inflasi diperkirakan akan tetap tinggi," tambahnya.

Dipimpin oleh Federal Reserve AS, bank sentral di seluruh dunia telah meluncurkan serangkaian kenaikan suku bunga karena perang Rusia di Ukraina telah menyebabkan lonjakan harga energi dan pangan yang mendorong inflasi.

Dana Moneter Internasional (IMF) pun memangkas perkiraan pertumbuhan global 2023 menjadi 2,7% dan memangkas prospek pertumbuhan ekonomi untuk Korea Selatan tahun depan menjadi 2% dari 2,1%.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Pecah Rekor, Korsel Kerek Suku Bunga 50 Bps

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular