Internasional

IMF: Ekonomi Rusia Tak Separah yang Dibayangkan, Ini Sebabnya

luc, CNBC Indonesia
12 October 2022 06:10
Bendera Rusia (File Photo Reuters)
Foto: Bendera Rusia (File Photo Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan Rusia tidak akan mengalami resesi ekonomi separah yang dibayangkan sebelumnya berkat ekspor minyak dan permintaan domestik yang relatif stabil.

Adapun, IMF memperkirakan ekonomi Rusia telah berkontraksi sebesar 21,8% selama kuartal II-2022 secara tahunan (year-on-year/yoy). Untuk tahun ini, secara keseluruhan, ekonomi Rusia diperkirakan hanya berkontraksi 3,4%.

Itu adalah peningkatan yang cukup besar dari perkiraan IMF pada Juni lalu, yakni sebesar kontraksi 6%.

"Kontraksi ekonomi Rusia tidak terlalu parah dari yang diproyeksikan sebelumnya, mencerminkan ketahanan ekspor minyak mentah dan permintaan domestik dengan dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih besar dan pemulihan kepercayaan pada sistem keuangan," kata IMF dalam laporan World Economic Outlook terbaru, dikutip dari AFP, Rabu (12/10/2022).

Negara-negara Barat telah mengadopsi serangkaian sanksi ekonomi terhadap Rusia sejak dimulainya serangan pada 24 Februari ke Ukraina.

Sanksi sejauh ini berdampak kecil pada ekspor minyak Rusia, sementara Moskow tampaknya harus memotong sebagian besar ekspor gas alamnya ke Eropa sebagai pembalasan atas sanksi.

Upaya negara-negara Barat untuk melepaskan diri dari minyak Rusia hanya berdampak terbatas.

"Ketika perusahaan-perusahaan Eropa dan AS mengurangi pembelian minyak Rusia, minyak Rusia dialihkan ke China dan India dengan harga diskon," kata IMF.

Rusia juga telah melembagakan sanksi balasan yang serius dan kebijakan keuangan dan moneter yang ditempuh untuk melindungi ekonominya, termasuk pertukaran mata uang yang sangat terbatas untuk melindungi rubel.

Untuk 2023, IMF memperkirakan ekonomi Rusia akan berkontraksi 2,3%, meningkat dari kontraksi 3,5% yang diperkirakan pada Juli.

Sementara itu, IMF memperkirakan ekonomi Ukraina akan mengalami kontraksi sebesar 35% tahun ini karena dampak perang dengan Rusia. Adapun, IMF belum membuat perkiraan ekonomi Ukraina untuk 2023.

"Konflik telah menyebabkan krisis energi yang parah di Eropa yang secara tajam meningkatkan biaya hidup dan menghambat kegiatan ekonomi," kata IMF.

"Secara lebih luas, konflik juga telah mendorong harga pangan di pasar dunia... menyebabkan kesulitan serius bagi rumah tangga berpenghasilan rendah di seluruh dunia, dan terutama di negara-negara berpenghasilan rendah," tambahnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF Akui Rusia 'Sakti', Ekonominya di Atas Ekspektasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular