'Musim Panas Upah Buruh', Pengusaha: Semua Menderita

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha mengingatkan adanya potensi pabrikan pindah dari RI ke negara lain, khususnya akibat penetapan upah minimum di akhir tahun ini. Apalagi musim pembahasan upah minimum provinsi (UMP) sudah mulai berlangsung di berbagai daerah.
"Itu sebuah keniscayaan, industri alas kaki, industri di RI Punya pabrik juga di China Thailand, Vietnam, Kamboja, replacing order akan sangat mudah," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri dalam Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (10/10/2022).
Karena itu, penting untuk menjaga investasi tetap berada di RI. Selain itu, pembelian sepatu yang sudah berlangsung kepada pabrikan RI juga perlu terus dijaga ke depannya.
Ia berharap tidak muncul aturan baru yang menimbulkan ketidakpercayaan dari sisi investor.
"Satu hal kecil aja dari pemerintah yang bisa merubah kebijakan dan dinilai kurang pas, akan sangat mudah sekali kita kehilangan order, buyer, secara otomatis kita kehilangan investasi," kata Firman.
"Dalam resesi sekarang industri suffer (menderita). Industri walau tumbuh tapi cost selama pandemi naik. Sementara harga naik, upah aja naik. Dunia usaha juga suffer, buruh juga suffer, pemerintah suffer. Perlu win-win solution, poinnya menjaga investasi dan daya beli," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
Kenaikan Upah Picu Polemik, Layaknya Naik Berapa?
(dce)