
Masuk Blok Migas Raksasa Masela, Pertamina Gandeng Mitra?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) dikabarkan tertarik masuk ke dalam pengelolaan Lapangan Gas Abadi Blok Masela. Jika Pertamina masuk, ia akan menggantikan peran Shell selaku pemilik 35% saham di blok migas yang berlokasi di Perairan Laut Arafuru, Maluku itu.
Lalu, apakah Pertamina akan menggandeng mitra untuk masuk ke Blok Gas Raksasa Masela itu, atau Pertamina akan membabat habis 35% saham yang dimiliki oleh Shell?
Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina Arya Dwi Paramita menyatakan bahwa pihaknya sebagai perusahaan migas nasional tengah mengkaji keseluruhan kesempatan yang ada termasuk dalam bermitra.
"Dalam hal pengembangan Blok Masela, untuk meningkatkan produksi dan sumber daya migas demi menjaga ketahanan energi nasional. Pertamina terus menjalin komunikasi dengan stakeholder terkait," ungkap Arya kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/10/2022).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto buka suara terkait minat Pertamina yang akan masuk ke dalam proyek Blok Masela itu.
Dwi menyatakan, saat ini Pertamina sedang melihat data teknis keekonomian dari wilayah kerja migas yang memiliki nilai investasi sebesar US$ 19,8 miliar tersebut.
"Dia akan evaluasi aspek teknis dan juga next nya. Berapa kemampuan Pertamina untuk menanggung? Apakah 35% punya Shell diambil semua atau tidak ini yang jadi pertanyaan kita tunggu," kata Dwi saat ditemui di Bandung, Selasa (4/10/2022).
Seperti diketahui, proyek senilai US$ 19,8 miliar ini ditargetkan memproduksi 1.600 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd, serta 35.000 barel minyak per hari.
Di lokasi yang sama, Sekretaris SKK Migas Taslim Z. Yunus menyebutkan bahwa pihaknya terus mendorong percepatan pengganti Shell di Blok Masela itu. Sebab, proyek yang masuk ke dalam Proyeks Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2027. "Kita dorong partner Inpex (operator) cepat didapatkan. Kalau itu sudah ada berarti bisa jalan," tandas Taslim Yunus.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Didorong Masuk Masela, Ini yang Harus Diperhatikan!