China Lockdown, 22 Juta Orang Dikunci Gegara 38 Kasus Covid
Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali melakukan penguncian (lockdown). Ini berlaku ke warga Xinjiang, wilayah minoritas Muslim tinggal.
Pengumuman diberikan Selasa, sebagaimana dimuat CNN International Kamis (6/9/2022). Sekitar 22 juta orang dilarang meninggalkan wilayah itu.
Hal ini terjadi akibat penemuan 38 kasus Covid-19 baru tanpa gejala. Ini membuat pejabat khawatir.
"Xinjiang akan memperkuat langkah-langkah pengendalian di bandara, stasiun kereta api, dan pos pemeriksaan untuk mencegah penyebaran virus ke bagian lain negara itu," tegas Wakil Ketua Xinjiang Liu Sushe.
"Semua kereta api keluar, bus antar provinsi, dan sebagian besar penerbangan akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut," tambahnya.
Menurut pelacak penerbangan Variflight Rabu, 95% penerbangan yang akan tiba dibatalkan di bandara di Urumqi, ibukota regional. Hal sama juga terjadi di kota terbesar kedua.
"Putaran wabah Covid-19 saat ini adalah penyebaran tercepat, paling luas, paling menular dan paling sulit untuk mengendalikan darurat kesehatan masyarakat dalam sejarah Xinjiang," kata Liu.
Hingga kini setidaknya 5.790 infeksi telah ditemukan di Xinjiang. Lockdown dilaporkan membuat frustasi warga. Mereka terancam penurunan pendapatan dan kekurangan makanan
(sef/sef)