'Kiamat' Tenaga Kerja Malaysia Ga Kelar-Kelar, Ini Buktinya
Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis tenaga kerja masih terus melanda Malaysia. Terbaru, salah satu anggota parlemen negara itu meminta agar Putrajaya mengambil langkah-langkah baru untuk mempercepat proses masuknya tenaga kerja migran.
Mengutip Malaymail, Anggota Parlemen dari Penang, Lim Guan Eng, menyarankan agar proses perekrutan dan pemasukan tenaga kerja asing di sekor konstruksi ditangani oleh Construction Labor Exchange Centre Berhad (CLAB). Ini berbeda dari sebelumnya yang ditangani Kementerian Sumber Daya Manusia.
"Kontraktor di seluruh industri konstruksi bertentangan dan membantah klaim Kementerian SDM bahwa kekurangan tenaga kerja asing telah diselesaikan," ujarnya pada Rabu, (5/10/2022).
"Sepuluh asosiasi kontraktor itu ingin Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri turun tangan mengembalikan proses masuknya TKA ke CLAB untuk menangani masalah TKA tanpa melibatkan Kementerian SDM untuk segera mempermudah masuknya TKA."
Malaysia sendiri sebelumnya telah meminta Bangladesh dan Indonesia untuk memenuhi lapangan pekerjaan di sektor konstruksi. Salah satu pengembang properti terbesar di Malaysia, Mah Sing Bhd, menyebut butuh 500 ribu tenaga kerja,
"Untuk memenuhi permintaan dan memulihkan momentum perekonomian, industri konstruksi saat ini membutuhkan 500.000 tenaga kerja, terutama dari Indonesia dan Bangladesh," Managing Director Mah Sing Bhd Leong Hoy Kum.
Sementara itu, Guan Eng juga membahas terkait kekurangan tenaga kerja di sektor kelapa sawit dan industri lainnya. Ia memaparkan Asosiasi Minyak Sawit Malaysia saat ini membutuhkan sekitar 120.000 pekerja sementara sektor elektronik membutuhkan 30.000 pekerja.
Namun, sejak Januari, hanya sekitar 47.000 pekerja asing yang masuk ke negara itu meskipun ada 385.000 persetujuan sejak Januari 2022.
"Namun, ini tidak ada relevansinya dengan kenyataan di lapangan usaha kekurangan tenaga kerja bahkan pedagang asongan meminta swalayan pelanggan dan penjual ikan di pasar tidak bisa membersihkan atau fillet ikan untuk pelanggan," tambahnya.
(sef/sef)