Internasional

Inggris Lagi Krisis, Permintaan Rumah Justru Naik, Kok Bisa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 September 2022 20:07
The Union Jack flag flies above the Houses of Parliament from the Victoria Tower in London, Thursday, Sept. 12, 2019. The British government insisted Thursday that its forecast of food and medicine shortages, gridlock at ports and riots in the streets after a no-deal Brexit is an avoidable worst-case scenario. (AP Photo/Alastair Grant)
Foto: Inggris (AP Photo/Alastair Grant)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan rumah di Inggris yang diiklankan naik di tengah krisis biaya hidup yang menerpa negara itu. Pemotongan pajak pembelian properti yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng menjadi katalis.

Hal ini dipaparkan oleh perusahaan real estate asal Inggris, Rightmove. Perusahaan tersebut mengungkapkan harga naik 8,7% secara tahunan pada bulan ini setelah terjadi kenaikan 8,2% pada Agustus, dengan permintaan harga rata-rata naik menjadi 367.760 poundsterling atau setara Rp 6 miliar.

Adapun, pasar perumahan Inggris sejatinya telah menunjukkan tanda-tanda penurunan setelah lonjakan harga lebih dari 20% sejak awal pandemi. Pasalnya, terjadi krisis biaya hidup dan Bank of England (BoE) terus menaikkan suku bunga.

Namun, pekan lalu Kwarteng mengumumkan pemotongan segera pajak "bea materai" pada pembeli rumah. Ini menjadi bagian dari rencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diterima dengan buruk oleh pasar keuangan saat ini.

"Pengumuman hari Jumat kemungkinan akan merangsang lebih banyak permintaan (di pasar perumahan)," kata direktur ilmu properti Rightmove, Tim Bannister, melansir Reuters, Rabu (28/9/2022).

"Jika hal itu menyebabkan lompatan besar dalam calon pembeli yang bersaing untuk jumlah properti yang terbatas untuk dijual, maka hal itu dapat menyebabkan kenaikan harga yang tidak sesuai musim selama beberapa bulan ke depan."

Indeks harga permintaan Rightmove, yang tidak disesuaikan secara musiman, biasanya jatuh pada November dan Desember.

Adapun, kebijakan Kwarteng dilakukan untuk menaikkan ambang transaksi di mana bea meterai masuk menjadi 250.000 pound dari 125.000 pound.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Inggris Makin Ngeri? Pemerintah Sebar BLT Rp 16,8 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular