
Wow! Gegara Ini, RI Terancam Kehilangan Duit Rp 121,2 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia terancam kehilangan duit senilai Rp 121,24 triliun. Uang itu berasal dari devisa hasil ekspor timah ke luar negeri, di mana, dalam waktu dekat kabarnya pemerintah secara tegas akan melarang kegiatan ekspor timah tersebut.
Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mencatat, apabila kegiatan ekspor timah Indonesia dilakukan secara mendadak, maka Indonesia akan rugi. Pasalnya, market share Indonesia akan diambil oleh negara-negara tetangga, di mana ekspor timah terbesar dari Indonesia adalah China.
Seperti yang diketahui, saat ini timah yang diekspor dari Indonesia merupakan timah murni atau Tin Ingot dengan kadar kandungan Sn 99,99 atau 99,99%. Saat ini, serapan timah di dalam negeri hanya 5% atau mencapai 3.500 ton di tahun 2020. Sementara pasar ekspornya mencapai 74 ribu ton di tahun 2022.
Nah, apabila kegiatan ekspor timah disetop, maka Indonesia akan kehilangan devisa ekspor tersebut lantaran mininya serapan di dalam negeri. Sekjen AETI, Jabin Sufianto menyatakan bahwa devisa hasil ekspor timah untuk Indonesia mencapai US$ 8 miliar atau Rp 121,24 triliun (kurs Rupiah Rp 15.156 per dollar AS).
"Saya berikan gambaran devisa pertimahan untuk Indonesia ini sudah di US$ 8 miliar. Jadi siap-siap saja akan kehilangan devisa. Bukannya apa, yang kami takuti sebagai pelaku timah kita juga akan kehilangan market share kita di dunia timah kalau sekali pembeli yg sudah langganan ke smelter lainnya kita sudah susah trade marketnya lagi yang selama ini sudah terbentuk," ungkap Jabin kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (27/9/2022).
Pjs Wakil Ketua Umum Bidang ESDM Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Carmelita Hartoto menyebutkan, bahwa pengembangan hilirisasi timah membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Sehingga, ia meminta kepada pemerintah untuk membuat roadmap sebelum pelarangan kegiatan ekspor timah berjalan.
"Saat ini kami meminta bantuan dari pemerintah untuk duduk bersama. Ini sesuatu yang mengejutkan pada teman-teman pengusaha timah, sehingga mereka meminta permudah untuk membuat satu roadmap," ungkap Carmelita kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (27/9/2022).
Selain itu, negara-negara tetangga juga akan tersenyum dengan pelarangan ekspor ini. Pasalnya, negara-negara tetangga tersebut akan menggantikan market share timah Indonesia yang saat ini menguasai dunia.
Sebagai catatan, ekspor terbesar timah Indonesia merupakan ke China. Alhasil, dengan penyetopan ekspor mendadak tentunya akan berurusan dengan China.
"Sebenarnya negara tetangga kita akan tersenyum kalau kita berhentikan atau menyetop ekspor secara tiba-tiba dan tentunya dengan WTO juga akan masalah. Setahu saya WTO gak boleh melanggar larangan ekspor yang tiba-tiba itu yang perlu dipikirkan. Bukan dari Kadin tidak sepakat dengan keputusan Presiden tapi waktunya aja gitu lho," tandas Carmelita.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Setop Ekspor 'Harta Karun' Timah, Ini yang Bakal Terjadi..