Ironis, RI Bangsa Bahari Tapi Luhut Sebut Minim Lakukan Ini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
27 September 2022 12:05
Pedagang ikan menyiapkan ikan yang mau dijual di Pasar Modern Muara Baru, Jakarta, Rabu, (13/3). Pasar Ikan Muara baru merupakan terobosan baru
Foto: Suasana Pasar Ikan Modern Muara Baru (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rendahnya literasi akan kekayaan maritim Indonesia menjadi penghambat pembangunan kawasan lautan. Saat ini pemerintah tengah menghitung kontribusi dari hasil maritim RI untuk menjadi acuan pembangunan.

"Rendahnya literasi maritim menjadi penghambat utama laju pembangunan maritim. Kita harus dukung  gerakan literasi maritim untuk membangkitkan lagi kesadaran kolektif pentingnya pembangunan kemaritiman dan jati diri sebagai bangsa bahari," kata Luhut dalam Puncak Hari Maritim nasional 2022, Selasa (27/9/2022).

Luhut menjelaskan kegiatan kemaritiman dan ekonomi maritim tidak hanya terjadi di laut, sehingga berdasarkan kajian terbaru pola pikir harus diubah.

"Dari kajian termutakhir, ekonomi maritim menghasilkan pemahaman baru yang menghasilkan kegiatan maritim yang terjadi di kawasan perairan dan kegiatan tempat lain yang menindaklanjuti hasil kawasan perairan serta kegiatan di tempat lain. Menghasilkan barang dan jasa dari kawasan perairan," katanya.

Di sisi lain, Luhut mengungkapkan, kajian hitungan kontribusi ekonomi maritim, berbasis ekonomi maritim baru dan ocean account yang berkembang di dunia masih berlangsung dan diharapkan selesai dalam waktu dekat.

"Ini jadi PBD maritim base line pantau setiap tahun capaian PDB maritim jadi feedback pembangunan maritim di waktu mendatang," kata Luhut.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menyampaikan pidato saat pembukaan Puncak Hari Maritim Nasional 2022, Selasa (27/9/2022).Foto: tangkapan layar Youtube Kemenko Kemaritiman dan Investasi
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menyampaikan pidato saat pembukaan Puncak Hari Maritim Nasional 2022, Selasa (27/9/2022).

Dari hasil kajian sementara perhitungan PDB ekonomi maritim yang dilakukan BRIN dan Kemenko Marves, estimasi tahun 2020 sebesar RP 1.212 triliun atau 11,31% dari PDB nasional Rp 10.722 triliun, Nilai ini turun Rp 19 triliun dari 2019 yang mencapai Rp 1.231 triliun. Yang disebabkan dampak pandemi Covid-19.

"Meski nilainya turun tapi kontribusinya naik menjadi 11,25% di 2019 menjadi 11,3% di 2020.Ini menjadi indikasi kemaritiman cukup kuat menghadapi krisis global seperti Covid kemarin," katanya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI di Bawah Kendali China? Ini Jawaban Mengejutkan Luhut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular