Internasional

Alert! Pipa Gas Nord Stream 2 Milik Rusia Bocor

luc, CNBC Indonesia
27 September 2022 06:50
3D printed Natural Gas Pipes are placed on displayed Nord Stream 2 logo in this illustration taken, January 31, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/DADO RUVIC

Jakarta, CNBC Indonesia - Pipa gas Nord Stream 2 milik Rusia di Eropa bocor pada Senin (26/9/2022). Hal tersebut menimbulkan pencemaran di sekitar Laut Baltik.

Pihak berwenang Denmark meminta kapal-kapal untuk menghindari radius lima mil laut dari pulau Bornholm setelah terjadi kebocoran gas semalam dari pipa Nord Stream 2 milik Rusia yang sudah tidak berfungsi yang dialirkan ke Laut Baltik.

"Kebocoran hari ini terjadi pada pipa Nord Stream 2 di wilayah Denmark," kata badan energi Denmark dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Selasa (27/9/2022).

Sementara itu, Pemerintah Jerman mengatakan telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Denmark dan bekerja sama dengan penegak hukum setempat untuk mencari tahu apa yang menyebabkan tekanan pada pipa turun secara tiba-tiba.

Pada Senin malam, operator pipa Nord Stream 1, yang beroperasi dengan kapasitas berkurang sejak pertengahan Juni sebelum menghentikan pasokan sama sekali pada Agustus, juga mengungkapkan penurunan tekanan pada kedua jalur pipa gas.

"Alasannya sedang diselidiki," kata Nord Stream AG di situsnya, tanpa mengungkapkan informasi lebih lanjut.

Adapun, pipa tersebut telah menjadi salah satu 'titik konflik' dalam perang energi yang meningkat antara Eropa dan Moskow sejak serangan Rusia ke Ukraina pada Februari yang telah memukul ekonomi utama Barat dan membuat harga gas melonjak.

Presiden regulator jaringan Jerman, Klaus Mueller, mengatakan di Twitter bahwa penurunan tekanan di kedua pipa "menggarisbawahi penilaian regulator jaringan Jerman bahwa situasinya tegang."

Regulator mengatakan saat ini tidak diketahui apa yang menyebabkan penurunan tekanan, menambahkan peristiwa itu tidak berdampak pada keamanan pasokan di Jerman yang tingkat penyimpanan gasnya telah mencapai sekitar 91%.

Operator Nord Stream 2 mengatakan tekanan dalam pipa, yang berisi beberapa gas yang disegel di dalamnya meskipun tidak pernah beroperasi, turun dari 105 menjadi 7 bar dalam semalam.

Pipa, yang dimaksudkan untuk menggandakan volume gas yang mengalir dari St. Petersburg di bawah Laut Baltik ke Jerman, baru saja selesai dan diisi dengan 300 juta meter kubik gas ketika Jerman membatalkannya beberapa hari sebelum serangan Rusia.

"Semalam, operator pendaratan Nord Stream 2 mencatat penurunan tekanan gas yang cepat di Jalur A dari pipa gas alam Nord Stream 2," kata operator Nord Stream 2 dalam sebuah pernyataan. "Investigasi sedang berlangsung."

Perlu diketahui, negara-negara Eropa telah menolak seruan Rusia untuk mengizinkan pipa Nord Stream 2 beroperasi dan menuduh Moskow menggunakan energi sebagai senjata. Rusia membantah melakukannya dan menyalahkan Barat atas kekurangan gas.

"Saat ini kami sedang melakukan kontak dengan pihak berwenang terkait untuk mengklarifikasi situasi. Kami masih belum memiliki kejelasan tentang penyebab dan fakta pastinya," kata pernyataan dari Kementerian Ekonomi Jerman.

Operator yang berbasis di Swiss, yang secara hukum telah ditutup, mengatakan telah memberi tahu semua otoritas terkait tentang kebocoran tersebut.

Kebocoran gas itu pun terjadi sehari sebelum upacara peluncuran Pipa Baltik yang membawa gas dari Norwegia ke Polandia.

Proyek ini merupakan inti dari upaya Warsawa untuk melakukan diversifikasi dari gas Rusia. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen akan melakukan perjalanan ke Polandia pada hari ini untuk menandai kesempatan tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parlemen Rusia Desak Eropa Hidupkan Pipa Gas Nord Stream 2

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular