Internasional

Fakta-Fakta Krisis Gawat di Inggris, Ada Krisis Biaya Hidup

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 September 2022 15:00
The Union Jack flag flies above the Houses of Parliament from the Victoria Tower in London, Thursday, Sept. 12, 2019. The British government insisted Thursday that its forecast of food and medicine shortages, gridlock at ports and riots in the streets after a no-deal Brexit is an avoidable worst-case scenario. (AP Photo/Alastair Grant)
Foto: Inggris (AP Photo/Alastair Grant)

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis ekonomi telah melanda Inggris. Bahkan, dengan krisis yang mendorong kenaikan harga pangan dan energi, beberapa kalangan memutuskan untuk menjadi pekerja seks komersial.

Berikut fakta-fakta krisis Inggris sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Senin (26/9/2022):

1. Harga energi melambung

Otoritas energi Inggris Ofgem berencana untuk menaikan tarif batas atas listrik rumah tangga pada Oktober mendatang hingga 3.549 pound atau Rp 60,7 juta setahun. Padahal, sebelumnya tarif batas atas hanya menyentuh angka 1.971 pound atau Rp 33,7 juta.

Kenaikan ini sendiri didorong oleh naiknya harga bahan bakar setelah serangan Rusia ke Ukraina. Inggris dan beberapa sekutunya melemparkan embargo atas beberapa bahan bakar asal Rusia.

2. Inflasi hampir 10%

Indeks harga konsumen Inggris pada bulan Agustus 2022 masih berada di level 9,9% secara year-on-year. Hal ini terjadi saat harga pangan di negara itu naik karena krisis biaya hidup terus berlanjut.

Untuk inflasi inti, yang tidak termasuk energi yang mudah menguap, makanan, alkohol dan tembakau, naik 0,8% secara bulan ke bulan dan 6,3% secara year-on-year.

"Penurunan harga bahan bakar motor memberikan kontribusi penurunan terbesar terhadap perubahan tingkat inflasi tahunan CPIH dan CPI antara Juli dan Agustus 2022," kata Kantor Statistik Nasional (ONS) dalam laporannya beberapa pekan lalu

"Kenaikan harga pangan membuat kontribusi kenaikan terbesar, sebagian mengimbangi, ke atas terhadap perubahan tarif."

3. Naiknya jumlah PSK

Bahkan, kenaikan biaya hidup ini menjadi faktor pendorong lebih banyak perempuan menjadi PSK. Di awal musim panas negara itu saja, dimulai Juni dan berakhir September, ada tambahan 1/3 perempuan menjadi PSK.

Data terbaru English Collective of Prostitution, yang dikutip akhir bulan lalu, mengatakan banyak warga yang menjadi PSK ini merupakan orang tua tunggal.

"Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di tempat atau online," kata Juru Bicara Niki Adams, dimuat Sky News.

4. Langkah pemerintah

Perdana Menteri (PM) baru Liz Truss berencana menerapkan subsidi energi untuk membatasi tagihan energi rumah tangga tahunan di angka 2.500 pound atau Rp 42,7 juta per tahun.

Untuk memuluskan hal ini, Truss akan menebar bantuan hingga 100 miliar pound atau setara Rp 1.700 triliun. Bantuan ini nantinya akan mengkompensasi harga gas dan bahan bakar lainnya yang dibayarkan perusahaan energi untuk menghasilkan tenaga listrik.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berkelit dari Krisis, Inggris Potong Pajak Besar-besaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular