Apakah Ini Akhir dari Dunia? 'Kiamat' Terjadi di Mana-mana!

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
Minggu, 25/09/2022 18:30 WIB
Foto: Ilustrasi (Photo by Tim Boyle/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak virus corona menyerang, dunia tak pernah berhenti dihantam 'malapetaka'. Alam seakan masih belum bersahabat, setelah pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) hampir berakhir, 'kiamat' baru melanda beberapa negara.

Kekeringan yang sangat parah terjadi di negara-negara Barat. Joint Research Center Komisi Eropa melaporkan sebanyak 47% dari wilayah Benua Biru berpotensi mengalami kekeringan. Ini pun terjadi pula di China hingga Amerika Serikat (AS).

Gelombang panas terjadi sejak Mei di Eropa. Ini kemudian disusul kurangnya curah hujan yang parah.


Kedua hal itu membuat sungai-sungai besar di Eropa kering. Hal itu diyakini "secara substansial mengurangi" hasil panen, mempengaruhi panen jagung, kedelai dan bunga matahari hingga 16%, 15% dan 12%.

Di China Akibat suhu yang terik, beberapa bagian dari Sungai Yangtze yang mengalir melewati 10 provinsi kering.

Sama seperti Eropa kekeringan di sungai terpanjang ke-3 dunia itu, membawa petaka ke pertanian. Mengutip AFP, bencana ini membuat buah-buahan seperti persik dan buah naga gagal dipanen oleh petani dan lebih dari dua juta hektar lahan terdampak.

"Ini benar-benar pertama kalinya dalam hidup saya menghadapi bencana seperti itu. Tahun ini adalah tahun yang sangat menyedihkan," kata seorang petani dari wilayah Chongqing, Qin Bin.

"Kita seharusnya memanen buah-buahan sekarang, tetapi semuanya hilang, mati karena terik matahari."

Harga pangan dunia pun melonjak, dan menjadi salah satu pemicu inflasi, yang menjadi salah satu masalah utama dunia saat ini.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> 'Kiamat' Energi, Mata Uang Hingga Resesi


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025

Pages