Apakah Ini Akhir dari Dunia? 'Kiamat' Terjadi di Mana-mana!

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
25 September 2022 18:30
BRITAIN-TRUCKERS/
Foto: REUTERS/HENRY NICHOLLS

'Kiamat' tenaga kerja bukan isapan jempol. Ini terjadi di banyak negara saat ini, mulai dari tetangga Malaysia, Australia,Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang hingga Inggris.

Berdasarkan riset dari perusahaan konsultan global, Korn Ferry, hingga 2030 diperkirakan akan ada 85 juta lowongan pekerjaan yang tidak akan terisi. Secara umum penyebabnya dikatakan kurangnya tenaga terampil untuk mengisi lowongan tersebut.

Randstad, konsultan sumber daya manusia multinasional asal Belanda, juga mengatakan demikian. Namun, penyebab kekurangan tenaga kerja di berbagai negara atau wilayah berbeda-beda.

Berdasarkan riset Randstad yang dirilis Mei lalu, di Amerika Serikat (AS) terhadap 11 juta lowongan pekerjaan. Sementara jumlah orang yang menganggur sebanyak 6,5 juta orang.

Hal yang sama juga terjadi di Eropa, di mana sebanyak 1,2 juta lowongan pekerjaan tidak mampu terisi. Di Australia, ada 400.000 lowongan kerja.

Dalam laporan itu, ada tiga sektor yang mengalami kelangkaan tenaga kerja. Meliputi:

Manufaktur

Menurut Randstad, sebelum pandemi menyerang para ahli sudah memprediksi secara global sektor manufaktur akan mengalami kekurangan tenaga keja hingga 8 juta orang. Saat ini, masalahnya menjadi lebih serius.

Di AS hingga 2030 sektor manufaktur diperkirakan akan mengalami kekurangan tenaga kerja sebanyak 2 juta orang. Sementara Inggris sedang menghadapi 'kiamat' tenaga kerja terparah dalam lebih dari 30 tahun terakhir.

Logistik

Sektor ini juga menjadi salah satu yang kesulitan mendapatkan pekerja. Bahkan 'kiamat' tenaga kerja di sektor logistik terjadi di seluruh dunia. Randstad mencontohkan, di AS sebanyak 80.000 kursi pengemudi truk lowong, di Inggris lebih banyak lagi, 100.000 kursi lowong.

Kesehatan

Selama pandemi Covid-19, sektor kesehatan menjadi yang paling 'babak belur'. Sudah jamak diketahui, para pekerja di sektor kesehatan mempertaruhkan nyawa mereka selama pandemi.

Yang menarik, menurut Randstad pekerja di sektor ini kini mempertimbangkan meninggalkan pekerjaannya. Sebab, ketika pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya, mereka jam kerja mereka menjadi sangat panjang.

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular