Internasional

WHO Sebut Pandemi Covid Segera Berakhir, Ini Tandanya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 September 2022 09:02
FILE - In this June 11, 2009, file photo, the logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland. An email obtained by The Associated Press shows that the World Health Organization has recorded 65 cases of the coronavirus among staff based at its headquarters. (AP Photo/Anja Niedringhaus, File)
Foto: AP/Anja Niedringhaus

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut akhir dari pandemi Covid-19 mungkin sudah di depan mata. Ia mengatakan dunia tengah berada di posisi yang sangat baik untuk segera mengakhiri pandemi.

Sejumlah tanda ia ungkap. Di antaranya angka kematian yang rendah.

"(Sekitar awal September) jumlah kematian yang dilaporkan mingguan akibat Covid-19 adalah yang terendah sejak Maret 2020," kata Ghebreyesus, saat konferensi pers pekan lalu, dikutip dari Health, Rabu (21/9/2022).

"Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi-kami belum sampai di sana, tetapi akhir sudah di depan mata," tambahnya.

Menurutnya, ini adalah penilaian paling optimistis dari badan PBB itu sejak mengumumkan keadaan darurat internasional pada Januari 2020 dan mulai mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi tiga bulan kemudian. WHO juga merilis enam ringkasan kebijakan singkat dengan langkah-langkah yang perlu diambil otoritas negara di dunia untuk memastikan bahwa pandemi tidak memburuk, yang meliputi pengujian dan vaksinasi.

Disebutkan, vaksinasi dan terapi penanganan Covid-19 telah membantu membendung kematian dan rawat inap, dan varian Omicron yang muncul akhir tahun lalu menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah. Kematian akibat Covid-19 pekan lalu dilaporkan sebagai level terendah sejak Maret 2020 oleh PBB.

Tedros juga kembali mendesak negara-negara untuk menjaga kewaspadaan mereka dan menyamakan pandemi dengan perlombaan maraton. Dia mendesak negara-negara mengevaluasi kebijakan dan memperkuatnya untuk Covid-19 dan virus di masa depan serta mendorong vaksinasi 100% kelompok berisiko tinggi dan tetap melakukan pengujian.

"Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai hasil dari semua kerja keras kita," imbuhnya.

Pertemuan para ahli WHO berikutnya adalah untuk memutuskan apakah pandemi masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Pertemuan ini akan diadakan pada Oktober mendatang.

Menurut Worldometers, saat ini tercatat ada lebih dari 617 juta kasus infeksi Covid-19 di dunia. Sebanyak l6,5 juta meninggal akibat wabah yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Serang Data Covid China, Ada Apa Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular