Internasional

Perang Baru Pecah di Asia, Ratusan Orang Tewas

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 September 2022 20:57
In this image taken from a footage released by Armenian Defense Ministry on Sunday, Sept. 27, 2020, Armenian forces destroy Azerbaijani military vehicle at the contact line of the self-proclaimed Republic of Nagorno-Karabakh, Azerbaijan. Fighting between Armenia and Azerbaijan has broken out around the separatist region of Nagorno-Karabakh and the Armenian Defense Ministry says two Azerbaijani helicopters have been shot down. Ministry spokeswoman Shushan Stepanyan also said Armenian forces hit three Azerbaijani tanks. (Armenian Defense Ministry via AP)
Foto: Pasukan Armenia menghancurkan kendaraan militer Azerbaijan di jalur kontak Republik Nagorno-Karabakh, Minggu (27/9/2020). (Armenian Defense Ministry via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertempuran baru pecah di Asia. Bentrokan antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh  dilaporkan telah berlangsung sejak Selasa dini hari waktu setempat.

Melansir AFP, pada Kamis (15/9/2022), Azerbaijan mengatakan sebanyak 71 tentaranya tewas dalam bentrokan perbatasan dengan Armenia selama dua hari terakhir. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya, di mana 50 orang tewas.

Sementara Armedia melaporkan sebanyak 105 tentaranya tewas. Total dari kedua belah pihak terdapat 176 nyawa melayang.

Meski demikian, dalam update terbaru, gencatan senjata telah dicapai. Rusia menengahi hal itu. Sebelumnya, kedua negara saling menuduh masing-masing sebagai penyebab awal kekerasan.

Konflik Armenia dan Azerbaijan sendiri telah berlangsung lama di Nagorno-Karabakh. Wilayah ini terletak di dalam Azerbaijan tetapi berada di bawah kendali etnis Armenia.

Konflik muncul pertama di tahun 1994. Etnis Armenia yang mendominasi populasi mendapat dukungan pemerintah Yerevan.

Pertempuran paling berdarah terjadi tahun 2020. Ini menewaskan lebih dari 6.500 orang dalam waktu kurang dari enam minggu.

Azerbaijan berhasil memenangkan kembali petak-petak wilayah di dalam dan sekitar kantong itu. Perang berakhir setelah Rusia, yang memiliki pangkalan militer di Armenia, menengahi kesepakatan damai pada November tahun itu dan mengerahkan hampir 2.000 penjaga perdamaian.

Di bawah kesepakatan itu, Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya sejak 1990-an. Tetapi kedua belah pihak sejak itu menuduh satu sama lain melakukan pelanggaran reguler terhadap perjanjian tersebut.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Ukraina atau Taiwan, Perang Pecah di Wilayah Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular