
Kena Teror Inflasi, Australia Naikkan Suku Bunga

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Australia menaikkan suku bunga mendekati level tertinggi selama delapan tahun terakhir, Selasa (6/9/2022). Langkah ini diambil untuk mencoba menurunkan inflasi
Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 2,35%. Ini tertinggi sejak awal tahun 2015.
"Jalan untuk membawa harga kembali ke keseimbangan adalah sempit dan diselimuti ketidakpastian, paling tidak karena perkembangan global," kata bank itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.
"Inflasi di Australia adalah yang tertinggi sejak awal 1990-an dan diperkirakan akan meningkat lebih lanjut selama beberapa bulan ke depan," kata dewan kebijakan bank sentral.
Bank sentral memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya pada 7,75% tahun ini. Namun, akan turun menjadi 4% tahun depan.
"Faktanya kami tahu itu akan datang dan tak membuat mudah bagi orang-orang. Ini akan memperketat anggaran keluarga," kata Bendahara Federal Jim Chalmers menegaskan bagaimana kenaikan akan membuat sulit bagi warga Australia yang memiliki hipotek.
Perlu diketahui, rata-rata bank sentral di seluruh dunia melakukan hal sama. Mereka menaikkan suku bunga karena inflasi yang mencapai level tertinggi selama beberapa dekade.
Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan mengumumkan kenaikan kedua pada Kamis. sementara Federal Reserve Amerika Serikat (AS) alias The Fed terlihat semakin ketat di akhir bulan.
(tfa/tfa) Next Article Awas Resesi! Inflasi Negara Ini Rekor Tertinggi 21 Tahun