Jangan Lengah! Angka Kematian Covid-19 Naik Lagi

Maesaroh, CNBC Indonesia
Senin, 05/09/2022 14:30 WIB
Foto: Suasana aktivitas di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan. Namun, angka kematian justru kembali melonjak, terutama di Provinsi Jawa Tengah dan Bali.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tambahan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir (29 Agustus-4 September) mencapai 26.238 atau turun 14,7% dibandingkan pekan sebelumnya (22-28 Agustus) yang menembus 30.747.

Jumlah kasus pekan lalu juga menjadi yang terendah dalam enam pekan terakhir. Dengan penurunan pada pekan lalu maka kasus Covid-19 sudah turun dalam lima peka beruntun.




Melandainya kasus Covid-19 pada pekan lalu dibantu dengan semakin melandainya kasus di DKI Jakarta dan Banten hingga Jawa Barat. Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 di Jakarta bertambah 10.829, atau turun 16,7% dibandingkan pekan sebelumnya. Kasus di Banten bertambah 2.829 atau anjlok 22,6% dibandingkan pekan sebelumnya.

Kasus di Jawa Barat tercatat 5.724 atau melandai 13% dibandingkan pekan sebelumnya. Tambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 896 kasus atau trun 11,9% dibandingkan pekan sebelumnya. Rata-rata angka positivity rate sepekan terakhir juga melandai setelah terus mengalami kenaikan tajam pada pekan sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata positivity rate ada di kisaran 10,26%, turun tipis dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 10,63%. Kendati demikian, positivity rate masih dua kali lipat di atas ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5%.

Penurunan positivity rate juga terjadi sangat perlahan karena sedikitnya orang yang melakukan tes Covid-19. Pada pekan lalu, rata-rata jumlah orang yang menjalani tes Covid hanya 35.924 per hari, turun dibandingkan pekan sebelumnya yang ada di angka 41.485.

Kabar buruk lainnya adalah kembali meningkatnya angka kematian. Dalam sepekan terakhir, kasus kematian menyentuh 133 jiwa, naik 8,13% dibandingkan pekan sebelumnya (123 jiwa). Padahal, angka kematian sempat turun pada pekan lalu setelah terus melonjak dalam empat pekan.

Angka kematian bertambah signifikan sejak akhir Juli. Pada enam pekan lalu, angka kematian masih tercatat 91 kemudian meningkat menjadi 102 pada lima pekan lalu, 131 pada empat pekan lalu, 151 pada tiga pekan lalu kemudian melandai menjadi 123 jiwa pada dua pekan lalu.



Kematian paling banyak pada pekan lalu dilaporkan dari Jawa Tengah. Provinsi tersebut melaporkan jumlah kematian sebanyak 27 jiwa, naik 28,6% dibandingkan pekan sebelumnya (21).

Angka kematian di DKI Jakarta tercatat 23 jiwa, turun dibandingkan pekan sebelumnya (21). Bali melaporkan angka kematian sebanyak 22 jiwa ata melonjak 47% dibandingkan pekan sebelumnya (15).

Di luar Jawa, provinsi yang melaporkan kasus kematian cukup tinggi adalah Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah yang sama-sama melaporkan tujuh kasus kematian sepekan terakhir.

Sementara itu, data BNPB juga menunjukkan jumlah penerima vaksin lengkap hingga Minggu (4/9/2022) mencapai 171,09 juta atau 73% dari sasaran. Penerima vaksinasi booster mencapai 61,01 juta atau 26% dari sasaran.

Jumlah penerima vaksinasi booster hanya bertambah sedikit dalam enam hari atau sejak pemerintah menjadikan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan jarak jauh pada 30 Agustus lalu. Sejak 30 Agustus hingga 4 September atau dalam enam hari, penerima vaksin booster hanya 641.995.

Penambahan ini hampir lebih rendah dibandingkan periode enam hari bulan sebelumnya. Pada periode 30 Juli-4 Agustus, penerima vaksinasi booster juga bertambah 1,05 juta. Pada periode 30 Juni-4 Juli sebanyak 713.243 orang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)