Harga BBM Sudah Naik, What's Next?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 September 2022 06:15
Antrean di SPBU Padjajaran, Baranangsiang, Bogor Timur
Foto: Ferry Sandi

Kenaikan harga BBM dan suku bunga sedikit banyak akan menggerus daya beli masyarakat, menurunkan konsumsi, dan membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Faisal memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 5% tahun ini.

"Kenaikan harga ketiga jenis BBM berisiko dapat memangkas pertumbuhan ekonomi sampai dengan 0,33 ppt. Dengan demikian, kami masih melihat ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh di kisaran 5% secara full-year pada 2022," tulisnya.

Akan tetapi, kenaikan harga BBM tidak melulu berdampak negatif. Riset Bahana Sekuritas menyebut kenaikan harga BBM akan menciptakan kepastian di pasar. Tidak ada lagi yang menebak-nebak.

"Banyak pelaku pasar memperkirakan jikalau ada koreksi di pasar akibat kenaikan harga BBM, sifatnya hanya sementara. Kebijakan ini memang akan mendongkrak inflasi, mengerek suku bunga, dan memukul konsumsi dalam jangka pendek. Namun kebijakan ini akan menghapus ketidakpastian yang membuat investor lebih berani masuk ke aset-aset berbasis rupiah," papar riset Bahana.

Meski inflasi Indonesia bisa menyentuh kisaran 6-7%, lanjut riset Bahana, aksi jual terhadap aset-aset keuangan akan terbatas. Sebab, bagaimanapun inflasi Indonesia masih di bawah negara-negara lain. Di Inggris, misalnya, inflasi mencapai 10,1% pada Juli 2022.

"Kami melihat kenaikan harga BBM menjadi faktor krusial untuk kembali menarik minat investor," sebut riset Bahana.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular