Sekarat! Kuota BBM Pertalite Bisa Habis Pertengahan Oktober

pgr, CNBC Indonesia
02 September 2022 12:40
Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertaliute dan Solar Subsidi kritis. Diperkirakan, jika tidak ada pembatasan, kuotanya hanya akan cukup sampai pertengahan Oktober 2022 ini.

PT Pertamina Patra Niaga anak usaha PT Pertamina (Persero) mencatat kuota BBM jenis Pertalite tersisa 3,55 juta Kilo Liter (KL) sampai akhir Agustus 2022 dari yang ditetapkan tahun ini mencapai 23,05 juta KL.

"Penyaluran Pertalite hingga bulan Agustus sudah mencapai 19,5 juta KL dari kuota 23,05 juta KL," terang Corporate Secreatry Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/9/2022).

Selain Pertalite, kuota BBM Solar Subsidi juga sekarat, penyaluran Solar Subsidi sudah mencapai 10,9 juta KL dari yang ditetapkan sebesar 14,9 juta KL. Itu Artinya, sisa kuota Solar Subsidi hanya tersisa 4 juta KL saja.

Irto membenarkan bahwa kuota Pertalite dan Solar Subsidi bisa habis pada pertengahan Oktober 2022 ini. "Itu jika tidak ada pengaturan," terang Irto.

Tapi yang jelas, kata Irto, Pertamina memiliki stok Pertalite dan Solar Subsidi dalam kondisi yang aman. Tercatat, stok BBM nasional dalam posisi Pertalite ada di level 18 hari dan Solar Subsidi ada di level 20 hari. "Dan terus kami produksi untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," tandas Irto.

Seperti yang diketahui, mengetahui keadaan kuota Pertalite dan Solar Subsidi yang sedang sekarat ini, pemerintah juga memiliki rencana untuk menambah kuota, khususnya untuk penambahan Pertalite mencapai sekitar 5 sampai 6 juta KL. Sementara tambahan kuota Solar Subsidi mencapai 2 juta KL.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Ia bilang kebutuhan untuk Pertalite pada tahun ini diperkirakan mencapai 29 juta KL dan Solar mencapai 17 juta KL. "Melihat trennya kemungkinan sekitar 5-6 juta KL (penambahannya," tandas pada pekan lalu ditemui di Kantor Kementerian ESDM, dikutip Jumat (2/9/2022).

Selain penambahan kuota, pemerintah dan Pertamina juga memiliki program pembatasan pembelian Pertalite dan Solar Subsidi untuk lebih tepat sasaran. Yakni, dengan melakukan pendaftaran kendaraan melalui MyPertamina.

kelak, pembeli Pertalite dan Solar Subsidi akan dikriteriakan sesuai aturan yang berlaku, yakni melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dari informasi terakhir yang diperoleh CNBC Indonesia, hanya kendaraan dengan spesifikasi mesin di bawah 1.400 cc dan motor 250 cc yang masih berhak menggunakan Pertalite.


(pgr/pgr) Next Article Waspada Tak Cukup! Kuota Pertalite Cuma Sisa Segini...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular