
DPR & Pemerintah Sepakat Tambah Kuota Pertalite 5 Juta KL

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM telah bersepakat untuk menambah alokasi kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 5 juta kilo liter (KL) untuk tahun ini. Dengan begitu, maka kuota BBM untuk masyarakat kurang mampu itu akan bertambah menjadi 28 juta KL.
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan penambahan kuota tersebut dengan mempertimbangkan konsumsi BBM di masyarakat yang telah melonjak pasca meredanya pandemi covid-19. Oleh sebab itu, Komisi VII DPR RI dan Pemerintah telah menyepakati untuk menambah kuota Pertalite sebanyak 5 juta KL dari yang sebelumnya ditetapkan 23 juta KL.
"Itu kesepakatan kami di Komisi VII. Setelah menghitung berbagai hal, maka antara pemerintah dalam hal ini yang diwakili Menteri ESDM dan kami di komisi VII menetapkan bahwa terjadi kenaikan penambahan volume BBM bersubsidi sejumlah 5 juta KL di DPR," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Kamis (28/7/2022).
Sebenernya Komisi VII dan Menteri ESDM dalam rapat kerja beberapa bulan lalu juga telah memutuskan untuk menambah kuota BBM Pertalite. Namun demikian, hal tersebut juga masih perlu pembahasan lebih lanjut dengan Banggar DPR RI.
"Kalau hari ini misalnya Banggar tidak menaikkan, akan kita cek lagi, artinya belum putus itu, karena faktanya memang konsumsi naik," jelasnya.
PT Pertamina Patra Niaga mencatat konsumsi atau kuota Pertalite sampai Juni 2022 kemarin tersisa 8,8 juta Kilo Liter (KL) saja. Untuk rinciannya, sampai Juni 2022 konsusi BBM Pertalute sudah menembus 14,2 juta KL dari target yang dicanangkan pemerintah dan DPR pada tahun ini mencapai 23 juta KL.
"Realisasi pertalite itu per juni 14.2 juta KL sementara kuotanya adalah 23 juta KL," ungkap Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/7/2022).
Dalam perhitungan kasar, selama enam bulan atau semester pertama ini, pemakaian BBM Pertalite mencapai 14,2 juta, artinya selama enam bulan ke depan jika kuota BBM Pertalite tersisa 8,8 juta KL tidak akan mencukupi untuk akhir tahun, artinya akan terjadi over kuota.
Oleh karena itu, Irto mengatakan, butuh pembatasan segera penggunaan konsumsi BBM Pertalite tersebut. "Karena kalo dilihat konsumsi per Juni, tanpa ada pengaturan, maka akan over kuota," ungkap Irto.
Saat ini, Pemerintah dan Pertamina sedang merumuskan pembatasan pembelian Pertalite sesuai dengan kriteria tertentu untuk kendaraan roda empat. Hal itu supaya penggunaan Pertalite bisa lebih tepat sasaran.
Pertamina sudah membuka pendaftaran ke website MyPertamina bagi kendaraan roda empat yang berhak mengisi BBM Pertalite tersebut. Terdapat 50 Kota/Kabupaten yang sudah dibuka pendaftarannya. "Pengaturan sesuai kriteria yang berhak itu merupakan salah satu opsi untuk menekan over kuota," tandas Irto.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Tak Cukup! Kuota Pertalite Cuma Sisa Segini...