
Kuota Pertalite Jebol, Minta Ditambah & Dibatasi Segera!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite tahun ini akan mencapai 28 juta kilo liter (KL). Oleh sebab itu, perlu adanya penambahan sebesar 5 juta KL dari kuota yang sudah ditetapkan tahun ini sebesar 23 juta KL.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan penambahan kuota diperlukan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi pasca covid-19, sehingga berimbas pada tingkat konsumsi BBM di masyarakat.
"Kita proyeksikan konsumsi Pertalite meningkat hingga 28 juta KL, sehingga diusulkan naik 5 juta KL," kata Saleh dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (1/8/2022).
Meski demikian, Saleh belum mengetahui secara pasti apakah tambahan 5 juta KL tersebut nantinya disetujui. Yang pasti, pihaknya akan terus berupaya agar penyaluran kuota BBM sebesar 23 juta KL tahun ini dapat mencukupi hingga Desember 2022.
"Sebetulnya otoritas penuh di Pemerintah dalam hal ini mengegolkan di Kementerian Keuangan. Kemenkeu melihat dari berbagai aspek. Kita tunggu apa yang menjadi keputusan kalau kita diberikan penambahan tentu akan kita optimalkan. Kalau tidak pengetatan konsumsi yang harus kita lakukan," ujarnya.
BPH Migas mencatat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hingga Juli 2022 sudah tembus 15,9 juta kilo liter (KL). Angka tersebut setidaknya telah mencapai 69% dari kuota yang sudah ditetapkan pada tahun ini sebesar 23 juta KL.
Menurut Saleh konsumsi Pertalite pada bulan Juli kurang lebih sama dengan kondisi di bulan Maret. Dimana pada bulan Juli 2022, konsumsi tercatat mencapai di atas 2,5 juta KL.
"Sehingga total konsumsi secara keseluruhan sampai Juli 15,9 juta KL. Ini memang terjadi karena kita tidak memiliki instrumen pengendalian," ujarnya.
Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM sebelumnya telah bersepakat untuk menambah alokasi kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 5 juta kilo liter (KL) untuk tahun ini. Dengan begitu, maka kuota BBM untuk masyarakat kurang mampu itu akan bertambah menjadi 28 juta KL.
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan penambahan kuota tersebut dengan mempertimbangkan konsumsi BBM di masyarakat yang telah melonjak pasca meredanya pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, Komisi VII DPR RI dan Pemerintah telah menyepakati untuk menambah kuota Pertalite sebanyak 5 juta KL dari yang sebelumnya ditetapkan 23 juta KL.
"Itu kesepakatan kami di Komisi VII. Setelah menghitung berbagai hal, maka antara pemerintah dalam hal ini yang diwakili Menteri ESDM dan kami di komisi VII menetapkan bahwa terjadi kenaikan penambahan volume BBM bersubsidi sejumlah 5 juta KL di DPR," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Kamis (28/7/2022).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap Fakta Konsumsi Pertalite & Solar Sudah Meledak!