Harga Minyak Dunia Ambles, Pantaskah Pertalite & Solar Naik?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Kamis, 01/09/2022 15:55 WIB
Foto: Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis BBM Pertalite dan Solar Subsidi sudah di depan mata. Namun, di saat kenaikan harga mengemuka, harga minyak mentah dunia sedang mengalami penurunan atau sampai Kamis (1/9/2022) siang ini harga minyak mentah jenis Brent di level US$ 94,99 per barel. 

Lantas dengan turunnya harga minyak dunia, apakah pantas harga BBM subsidi di dalam negeri mengalami kenaikan? Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov menilai meskipun terdapat tren penurunan harga minyak dunia, namun faktanya harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP masih di US$ 100 per barel.

"Nah jadi memang masih belum bisa kalau harga BBM diturunkan, bahkan kalau tidak dinaikkan selisih antara harga keekonomian dengan harga eceran masih cukup besar. Jadi artinya pemerintah masih menanggung kompensasi terhadap selisih harga keekonomian," ujar Abra kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/9/2022).


Sehingga, Abra berpendapat tidak memungkinkan jika harga BBM subsidi diturunkan. Mengingat penurunan minyak mentah hanya bersifat sementara dan jangka pendek, karena masih terdapat risiko stabilitas global.

"Pertama geopolitik China dan Taiwan ternyata lagi meningkat, karena kemarin pesawat Drone China ditembak oleh Pemerintah Taiwan dan itu menyulut tensi Geopolitik global jadi belum jamin harga minyak mentah akan masih naik," kata dia.

Sementara, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat agar wacana pemerintah untuk mengerek harga BBM subsidi dapat ditunda. Hal tersebut merespon adanya penurunan harga minyak mentah di pasar global.

"Karena harga minyak mentah sudah mulai menurun bahkan penurunan akan terus berlanjut jadi penurunan harga minyak bisa berpengaruh pada beban subsidi yang berkurang," kata dia.

Oleh sebab itu, ia meminta agar pemerintah mempunyai sikap tegas. Terutama yang berkaitan dengan penyediaan BBM subsidi ke masyarakat.

"Kalau menaikkan harga konsekuensinya apa bansosnya apa, karena ada ketidakjelasan pemerintah ini seperti ping pong kesana kemari akibatnya terjadi antrian yang justru itu mempercepat kuota habis karena komunikasi perintah gak clear terkait harga BBM," ujarnya.


(pgr/pgr)