
Fantastis! Butuh Rp84,37 Kuadriliun Bersihkan Udara Bumi

Bali, CNBC Indonesia - International Renewable Energy Agency (IRENA) mencatat dibutuhkan biaya investasi hingga triliunan dollar Amerika Serikat (AS) untuk menggantikan energi fosil dengan energi baru dan terbarukan (EBT). Sejatinya, pergantian dari energi yang kotor itu demi membersihkan udara di Bumi.
Direktur Jenderal IRENA Fransesco La Camera pun membeberkan berapa investasi yang diperlukan untuk transisi energi dari bahan bakar fosil ke EBT pada Investment Forum on Energy Transitions di Nusa Dua Bali, Kamis (1/9/2022).
"Akan membutuhkan investasi US$5,7 triliun (Rp 84,37 kuadriliun dalam Rupiah) hingga 2030. Ini juga memperkirakan bahwa US$0,7 triliun dalam investasi kami harus dialihkan dari bahan bakar fosil untuk menghindari aset terdampar di masa depan," kata Fransesco.
Fransesco mengatakan pentingnya dunia untuk mendapatkan manfaat dari EBT, oleh karena itu para pemimpin G20 dapat memperkuat komitmen dalam membuat kebijakan.
Kebijakan regulasi, stabilitas dan transparasi, ujar Fransesco, sangat penting untuk menarik investasi dan mendorong pengurangan biaya di masa depan.
Investasi dapat ditingkatkan secara signifikan dengan strategi dan target penggunaan pendanaan publik. "Investasi publik dan kita perlu mendukung inovasi tidak hanya dalam teknologi tetapi juga dalam kebijakan, model bisnis dan desain pasar," tambahnya.
Fransesco mengatakan transisi energi adalah peluang daripada sebuah tantangan. "Kita harus mengubah narasi dari tantangan menjadi peluang dan G20 adalah forum utama untuk upaya ini," terang Fransesco.
Ia pun menegaskan bahwa transisi energi layak secara teknis dan menarik secara ekonomi dan manfaatnya jauh melebihi biayanya.
Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat memainkan peran ekonomis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini bisa dicapai dengan melibatkan lebih banyak pelaku pasar dan sistem terpusat berbasis EBT sebagai dukungan.
"Dengan kebijakan dan pilihan format yang tepat dan yang terpenting dari keduanya, kepemimpinan, masa depan Net Zero sedang menunggu jangkauan kami," pungkas Fransesco.
(ras) Next Article RUU EBT Siap Masuk Pembahasan Akhir Agustus Ini
