
Cabai, Bawang & Tiket Pesawat Turun, BBM Masih Mau Naik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsensus pasar memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2022 akan mengalami deflasi seiring dengan turunnya harga cabai merah, bawang merah dan tiket pesawat.
Tiga barang ini sebelumnya menjadi 'biang kerok' terkereknya inflasi pada Juli 2022. Saat itu, inflasi tahunan mencapai 4.94% atau di atas level sasaran yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pada 4% tahun ini.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan pergerakan IHK pada Agustus akan turun atau mencatatkan deflasi sebesar -0,11% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).
Konsensus ini sejalan dengan BI. Bank sentral memperkirakan IHK mengalami deflasi sebesar 0,13% (mtm). Deflasi ini dipicu oleh penurunan harga bawang merah sebesar -0,17% (mtm), cabai merah sebesar -0,13% (mtm), serta tarif angkutan udara (0,03%).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono sebelumnya mengungkapkan bahwa cabai merah dan bawang merah konsisten menjadi penyumbang inflasi IHK dari Januari-Juli 2022.
Terkait dengan tiket pesawat, pemerintah telah memastikan bahwa komponen ini menjadi pemicu inflasi, terlebih lagi ketika pelonggaran pembatasan sosial digulirkan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, di tengah inflasi Indonesia yang hingga Juli 2022 telah mencapai 4,94% (year on year/yoy), dampak kenaikan tarif pesawat ini diperkirakan berdampak terhadap keseluruhan inflasi nasional nantinya.
Pemerintah, kata Febrio, tak ingin lengah dan akan terus memantau, agar kenaikan tarif pesawat dan kebijakan lainnya tak sampai mengganggu laju inflasi Indonesia secara keseluruhan.
Saat ini, pemerintah telah mendorong maskapai untuk menambah armada seiring dengan permintaan penerbangan yang tinggi. Sejalan dengan upaya itu, harga tiket pesawat pun berangsur turun.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan deflasi pada bulan Agustus cenderung didorong oleh deflasi barang bergejolak, terindikasi dari penurunan harga komoditas pangan seperti cabai merah dan cabai rawit.
Sementara itu, dari sisi barang yang diatur oleh pemerintah, diperkirakan harga tiket pesawat mulai melandai, seiring dengan harga avtur yang juga diproyeksikan mulai turun.
Terkait dengan kenaikan harga BBM, pemerintah hingga saat ini belum memutuskan hal ini. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memulai penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM), Rabu (1/9/2022). Penyaluran BLT akan dilakukan melalui PT Pos Indonesia (Persero).
Dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu, pemerintah telah memutuskan untuk menambah bantalan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600.000 sebagai langkah antisipasi kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Meskipun belum ada pengumuman resmi dari pemerintah, seluruh fraksi di DPR mengungkapkan penolakan jika harga BBM bersubsidi dinaikkan.
Dari sembilan fraksi yang ada di DPR, enam fraksi menyatakan menolak jika BBM dinaikkan. Mereka yang menolak di antaranya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Fraksi yang abstain yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Serta satu yang setuju yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
(haa/haa) Next Article Harga BBM Segera Naik, Apa Kabar Inflasi?