Internasional

Rusia Bikin Uni Eropa Galau hingga Terpecah, Ini Buktinya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 31/08/2022 19:14 WIB
Foto: Dok Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mendesak negara-negara yang berselisih untuk segera menyelesaikan perbedaan pendapat dalam membatasi perjalanan bagi warga Rusia.

Dalam peringatannya tersebut, Borell mengatakan Eropa harus tetap bersatu dengan Moskow meski serangannya ke Ukraina sudah berjalan 6 bulan. Ia membuat peringatan saat para menteri luar negeri Uni Eropa berkumpul di Praha untuk pembicaraan hari kedua terkait penangguhan perjanjian fasilitasi visa dengan Rusia.

"Kami harus mencapai kesepakatan dan keputusan politik," kata Borrell kepada wartawan di Praha, Rabu (31/8/2022), melansir Reuters. "Kita tidak boleh terlihat terpecah belah dalam hal yang begitu penting."


Langkah itu akan membuat orang Rusia menunggu lebih lama, dan membayar lebih, untuk visa perjalanan ke negara-negara UE.

Tetapi 27 negara anggota terbagi antara memberlakukan atau tidak larangan pariwisata menyeluruh kepada warga Rusia, meskipun ada seruan berulang-ulang dari Ukraina untuk membuat orang Rusia biasa membayar harga dari serangan Presiden Vladimir Putin.

Sejauh ini beberapa negara Uni Eropa telah membatasi masuknya orang Rusia. Negara-negara Timur dan Nordik mendorong larangan langsung, sementara Jerman dan Prancis telah memperingatkan rekan-rekan mereka bahwa aturan itu akan menjadi kontra-produktif.

Beberapa negara bagian timur mengatakan mereka akan terus maju dengan larangan visa sendiri jika tidak ada kesepakatan UE.

"Larangan langsung akan mengirim pesan yang sangat jelas kepada warga Rusia bahwa sementara warga Ukraina sekarat, mereka tidak dipersilakan datang ke Eropa," kata Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics.

"Saya tidak menganggap serius argumen bahwa dengan mengunjungi Eropa, orang Rusia akan belajar banyak bagaimana mengubah negara mereka."

Estonia, Finlandia, Lithuania, Latvia, dan Polandia telah menyerukan dalam pernyataan bersama untuk langkah-langkah di seluruh Uni Eropa untuk secara tegas mengurangi aliran warga Rusia ke Uni Eropa, menurut laporan Financial Times.

"Sampai langkah-langkah seperti itu diterapkan di tingkat UE, kami akan mempertimbangkan untuk menetapkan langkah-langkah sementara di tingkat nasional," kata surat kabar itu mengutip mereka.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga mendorong langkah-langkah yang lebih keras. Ia mengatakan kepada Reuters bahwa larangan visa adalah tanggapan yang tepat terhadap perang agresi genosida Rusia di jantung Eropa yang didukung oleh mayoritas warga Rusia.

Seorang pejabat UE juga mengatakan Republik Ceko, yang memegang jabatan presiden bergilir UE, mengusulkan agar para menteri menyetujui penangguhan perjanjian fasilitasi visa sebagai langkah pertama memberikan batasan untuk Rusia.

Lebih dari satu juta warga Rusia telah memasuki blok itu melalui titik-titik perbatasan darat sejak awal serangan Rusia ke Ukraina, kebanyakan dari mereka melalui Finlandia dan Estonia, kata Frotex, badan perbatasan UE.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: UE Tingkatkan Batas Maksimal Impor Listrik dari Ukraina