
Jokowi & Sri Mulyani Beri 'Kode Baru', Harga BBM Siap Naik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melempar 'kode' yang mengisyaratkan akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat.
Kode tersebut disampaikan Jokowi dan Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (30/8/2022). Unggahan keduanya mengarah kepada bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat.
Jokowi dalam unggahannya menjelaskan hasil keputusan rapat terbatas bersama jajaran menterinya, Senin (20/8/2022). Dalam rapat yang digelar secara tertutup itu, pemerintah memutuskan untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) tambahan bagi masyarakat.
Total dana bansos yang ditambah mencapai Rp 24,17 triliun, di mana dari jumlah tersebut sebanyak Rp 12,4 triliun untuk bantuan langsung tunai (BLT), dan Rp 9,6 triliun untuk bantuan subsidi gaji bagi para pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan.
![]() |
"Saya berharap agar bantuan sosial yang diberikan pemerintah ini dapat meringankan beban masyarakat yang dihadapkan pada tekanan berbagai kenaikan harga," kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam unggahan terbarunya juga mengharapkan hal sama. Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah terus menggunakan instrumen kas keuangan negara untuk melindungi rakyat.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik melonjak tiga kali lipat hingga Rp 502 triliun dan diperkirakan masih terus merangkak naik hingga Rp 698 triliun akibat kenaikan harga pangan dan energi yang dipicu eskalasi geopolitik.
"Anggaran subsidi BBM sangat besar di atas Rp 600 triliun lebih dinikmati kelompok menengah atas. Hanya 5% subsidi solar dinikmati keluarga miskin. Sementara subsidi pertalite hanya 20% dinikmati kelompok tidak mampu dan miskin," katanya.
Maka dari itu, rapat terbatas memutuskan untuk memberikan bansos tambahan. Selain BLT dan subsidi gaji, rapat terbatas juga meminta kepada kepala daerah menggunakan 2% dana transfer umum baik itu dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp 2,17 triliun untuk membantu angkutan umum, ojek, nelayan, serta bansos tambahan.
"Presiden berharap pengalihan bantuan subsidi BBM ke kelompok paling membutuhkan dan miskin dapat meringankan beban akibat tekanan kenaikan harga-harga yang meningkat," kata Sri Mulyani.
Sebagai informasi, keputusan pemerintah menyalurkan bansos tambahan semakin menguatkan sinyal kenaikan harga BBM. Sumber CNBC Indonesia menyebut pemerintah akan mengerek harga bensin subsidi pada bulan depan, tepatnya 1 September 2022.
Kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter.
"Kemungkinan di bawah Rp 10.000/liter," kata sumber tersebut.
Sumber lainnya membenarkan kabar tersebut. Namun tidak hanya Pertalite dan Solar, harga Pertamax juga akan mengalami kenaikan harga dari posisi saat ini sebesar Rp 12.500 per liter.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Jokowi-Sri Mulyani Soal Subsidi 2023, Harga BBM Tetap?
