
Menteri ESDM: Harga Pertalite Rp 17.200/Liter (Keekonomian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini sedang berancang-ancang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM ) jenis Pertalite dan Solar Subsidi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa keputusan kenaikan harga kedua jenis BBM itu tidak akan diumumkan pada pekan ini.
Menteri Arifin mengatakan, bahwa nilai penyesuaian harga BBM masih dalam pembahasan, di mana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta supaya kenaikan harga diputuskan secara hati-hati. Maka dari itu, ia enggan buka-bukaan berapa tarif kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi yang akan diputuskan.
"Belum Minggu ini, kita exercise, pak Jokowi meminta supaya dihitung benar-benar seperti apa dampaknya. Ini dihitung secara keseluruhan dan selalu diingatkan (Presiden Joko Widodo) hitung hati-hati dulu," ungkap Menteri Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (26/8/2022).
Pada intinya, Menteri Arifin membeberkan, bahwa saat ini harga keekonomian Pertalite adalah Rp 17.200 per liter, sementara untuk Solar Subsidi mencapai Rp 17.600 per liter. "Harga keekonomian Pertalite Rp 17.200 per liter, harga Solar Subsidi keekonomian mencapai Rp 17.600 per liter, sementara harga keekonomian Pertamax Rp 19.900 per liter dari yang saat ini dijual hanya Rp 12.500 per liter," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (26/8/2022).
Nah, berkaitan dengan keputusan kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi ini, Menteri Arifin bilang, masih akan ada rapat lanjutan dengan para menteri ekonomi lainnya. Mengingat, jika ada kenaikan harga BBM, dan tambahan kuota BBM, harus ada aturan yang bisa membatasi pemakaian Pertalite dan Solar Subsidi, hanya kepada yang berhak.
Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah sedang menggodook revisi Perpres 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Di sisi lain, Menteri Arifin menyadari bahwa saat ini kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi sudah menipis. Dia mencatat sampai pada Agustus ini konsumsi Pertalite sudah mencapai 80%-an. "Sedang kami upayakan akan menambah sekitar 5 - 6 juta kilo liter. Untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat," tandas dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Syok, Harga BBM Seluruh SPBU RI Kompak Naik
