Ada 'Kode Keras' Harga BBM Bakal Naik! Ini Buktinya...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Rabu, 24/08/2022 06:10 WIB
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyampaikan kejutan. Di luar dugaan, Gubernur Perry Warjiyo dan kolega memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,5%," ungkap Perry saat konferensi pers usai RDG, kemarin.

Keputusan ini di luar ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia maupun Reuters sama-sama memperkirakan MH Thamrin tetap mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%. Level yang tidak pernah berubah sejak Februari tahun lalu.


Sumber: Refinitiv

Perry menyebut salah satu alasan menaikkan suku bunga acuan adalah langkah pre-emtif terhadap ekspektasi percepatan laju inflasi. Sebagai informasi, inflasi nasional per Juli 2022 sudah mencapai 4,94% year-on-year (yoy), tertinggi sejak 2017.

Sumber: Refinitiv

"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi dan inflasi volatile food, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat," papar Perry.


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mulai 1 Juli 2025, Pertamina Naikkan Harga BBM Non-subsidi

Pages